Kota Mirem

Ivan terbangun dari tidur pada malam hari, dia sangat kelelahan jadi dia langsung pergi untuk tidur selama 6 jam. Ketika Ivan bangun dia merasa badannya seperti mau hancur, dia merasakan sakit disana sini. Tulang tulangnya serasa diremukkan oleh batu besar. Seluruh badannya terasa ngilu.

"Sial. Ternyata bertarung sangat menyakitkan, apalagi disini tidak ada ibuprofen. Ah aku lupa untuk melepas lempengan besi ini pantas dari tadi merasa tidak nyaman."

Ivan bangun dan berdiri, dia melepas semua lempengan besi yang terpasang pada kedua tangan dan kaki. Sambil melepas baju dan lempengan besi Ivan menahan rasa sangat sakit akibat pertempuran, Ivan mengerang kecil menahan sambil melepas semua lempengan besi dan bajunya. Ketika semua lempengan besi dan baju bagian atas tubuh telah dilepas. Terlihat luka lebam dan memae berwarna merah, hitam dan biru diseluruh tubuhnya. Ada juga luka sayatan yang untungnya tidak terlalu dalam jika tidak dia akan kehabisan banyak darah kalau luka sayatan terlalu dalam namun tetap saja itu rasanya masih cukup sakit dan perih.

"Aaah fuuck!!*! Itu sangat menyakitkan."

Ivan duduk kembali di gerbong mengatur nafas yang terengah engah akibat menahan rasa sakit dan juga dia merilekskan tubuhnya agar rasa sakitnya sedikit menghilang dan menjadi lebih nyaman.

"Sial jika saja ada sistem idiot seperti di novel novel yang aku baca di kehidupanku yang sebelumnya, sudah pasti ini tidak akan sakit. 'Haaafth' ternyata pertempuran sangat mengerikan. Melihat darah berceceran, tubuh yang terlepas terpotong menjadi banyak bagian, dan tubuh yang kejang kejang ketika nyawa sedang di cabut oleh malaikat kematian itu sangat mengerikan. Sial lama kelamaan aku bisa gila jika terus seperti ini. Sial! Sial! Sialll!"

Ivan memukul gerbong dengan tangannya sambil terus mengutuk.

Ya pertempuran nyata sangatlah mengerikan, faktanya seseorang yang pernah ikut berperang mereka kebanyakan akan mengalami trauma dan mereka akan mudah cemas dan waswas seakan akan ada musuh yang selalu mengintai yang akan membunuhnya, tak sedikit yang mampu bertahan banyak pula orang yang tidak mampu bertahan dan mereka berujung bunuh diri. Hanya karangan cerita yang ditulis di novel atau hal lain semacamnya, yang memiliki cerita yang berkahir indah, atau tokoh utama yang tidak mengalami trauma di pertempuran pertamanya dan hidup bahagia.

Setelah sedikit merasa tenang Ivan pergi mencari baskom untuk diisi oleh air dan membasuh semua tubuh yang penuh luka dan darah. Ketika air yang dibilaskan ketubuh dan menyentuh kulit itu terasa sangat perih, Ivan sedikit mengerang namun Ivan menggertakan giginya untuk bertahan merasakan perih dan dinginnya air. Selesai membasuh seluruh tubuh hingga menjadi bersih menghilangkan semua darah dan kotoran yang sudah menempel pada tubuh, Ivan mengenakan pakaian baru.

Ketika dia sedang berjalan menuju api unggun Ivan mencium sesuatu dia mencium bau harum makanan. Merasa lapar Ivan datang menghampiri kelompok yang sedang tertawa dan makan minum di depan api unggun. Ivan bergabung dengan mereka dan ikut menikmati makanan bersama mereka.

Ketika Ivan tengah asik makan, kapten pengawal datang menghampiri Ivan. Dan dia duduk di sebelah Ivan.

"Aku dengar desamu di hancurkan oleh orc?" kata kapten pengawal.

"Yah anda benar kapten, seperti yang kamu lihat hanya akulah satu satunya yang selamat dari desa." balas Ivan.

"Kamu bertarung dengan baik tadi, meski tubuhmu masih lemah namun kamu mampu untuk bertahan dan membunuh banyak musuh." kata kapten pengawal.

"Yah aku menerima banyak luka, dan tubuhku masih terasa sakit." balas Ivan.

"Untuk anak muda seusiamu cukup hebat dalam bertarung, ini adalah uang atas kontribusimu dalam pertempuran kuberi kamu 1 koin silver besar. Biasanya satu goblin bernilai 5 koin copper besar, namun sebagai bonus atas prestasi dalam pertarungan pertamamu aku memberi sedikit Bonus."

Kapten pengawal menyerahkan uangnya kepada Ivan, dan Ivan menerimanya dengan sepenuh hati.

"Apa yang akan kamu lakukan setelah mencapai kota Mirem?" kata kapten pengawal.

"Aku berencana untuk bertemu dengan kapten penjaga kota Mirem kapten Illyad. Dan menyerahkan surat rokemendasi dari tuan Robert aku bermaksud menjadi seorang prajurit kerajaan." kata Ivan.

"Ah jadi kamu bermaksud bertemu dengan Ilyad. Kalo begitu ayo kita pergi bersama bertemu denganya, aku jamin pergi bersamaku kamu akan lebih mudah untuk bertemu dengannya." kata kapten pengawal

"Terima kasih atas tawarannya kapten" balas Ivan.

"Makan yang banyak lalu pergi beristirahat, ini ada salep untuk meringankan rasa sakitmu agar tidurmu lebih nyenyak." kapten pengawal memberikan botol kecil berisi salep berwarna hijau.

"Kalau begitu aku pergi dulu selamat malam bocah." kapten pengawal pergi meninggalkan api unggun.

Keesokan harinya ketika hari sudah mulai petang rombongan konvoi telah sampai di kota Mirem. Meski lelah akhirnya Ivan sampai juga di kota Mirem, setelah bepergian selama 7 hari baginya ini adalah jangka waktu terlama untuk bepergian ke sebuah kota. dulu di kehidupan sebelumnya cukup mudah untuk bepergian, banyak kendaraan yang mampu dengan cepat sampai di kota ke kota lainnya. Dia tidak bisa membayangkan bahwa akan ada dimana dia mengalami perjalanan yang sangat jauh untuk dapat pergi ke sebuah kota. Dan disini di kehidupan yang sekarang daerah desanya berada jauh dari wilayah pemukiman manusia dan kota dan juga tempatnya cukup sulit diakses untuk dilalui.

ketika anda hendak memasuki wilayah kota Mirem kita akan mengantri di depan gerbang kota luar di sana mereka di wajibkan untuk membayar biaya masuk ke wilayah kota Mirem sekitar 5 koin copper kecil. Kota Mirem letaknya berada di dalam kita masih akan berjalan lagi sekitar 10 kilometer barulah kita akan memasuki pemukiman kota Mirem yang di huni banyak manusia.

Ivan pergi bersama dengan pengawal konvoi, dan mereka berpisah dengan rombongan konvoi yang terdiri dari warga yang selamat dan juga beberapa pedagang. Ivan menginap di tempat yang sama denga para pengawal. Tempat menginapnya di sebuah bar yang juga menyediakan tempat penginapan. Bagi penginapan yang berada dikota Mirem yang ramai akan penduduk, cukup murah biaya menginap permalamnya, untuk menginap hanya cukup membayar 1 koin copper besar.

"Aaah akhirnya aku bisa tidur dikasur setelah lama tidur di tanah dalam hutan, aku bisa tidur nyenyak di kasur sekarang. Senang rasanya bisa merasa hidup kembali. Perutku sedikit lapar aku ingin makan aku harap biaya untuk makan tidak terlalu mahal." kata Ivan.

Ivan memiliki total uang sekitar 1 koin silver besar dan 4 koin silver kecil. Meski terlihat besar namun dia juga harus membeli pedang untuk dirinya sendiri dan membeli beberapa keperluan lainnya yang dinilai bagi Ivan cukup penting. Dia harap tidak terlalu menghabiskan banyak biaya untuk keperluan besok.

Ivan turun kebawah dan memesan makanan dan minuman, dan juga dia ingin mencoba beberapa minuman keras yang tidak terlalu berat. Dia merasa sudah lama tidak merasakan minuman yang enak. Di konvoi hanya ada minuman beer dan Ivan butuh minuman yang lain rasanya. Setelah puas dan kenyang dia makan, Ivan pergi keatas lagi dan pergi tertidur di kasur yang nyaman tanpa terkena angin dan merasa kedinginan.