Souji tiba-tiba saja mematikan televisi yang sedang dia tonton itu, sebelum dia mengalihkan pandangannya kearah Diablo dan berkata: "Baiklah. Diablo, ada yang ingin aku katakan kepadamu, dan hal ini bersifat sangat rahasia. Jadi, aku harap kamu tidak memberitahukan hal ini kepada siapapun tanpa izin dariku."
"Baik! Tenang saja, Souji-sama. Pelayan setiamu ini, Diablo, bersumpah: Kalau saya tidak akan pernah membocorkan hal apapun yang saya dengar nanti kepada siapapun, tanpa izin dari Anda." Diablo segera menjawabnya dengan penuh antusias. Karena, dia merasa kalau hal ini akan membuatnya dapat dipercaya oleh Tuannya, sekaligus menebus dosa yang telah dia lakukan sebelumnya.
Lagi pula, meskipun Souji memang sudah memaafkan Diablo mengenai masalah rumahnya yang rusak itu. Tapi bagi Diablo, hal itu benar-benar merupakan sebuah tindakan yang tidak bisa dimaafkan sama sekali, dan dia hanya berpikir, kalau Tuannya ini (alias Souji), terlalu murah hati, sampai-sampai memaafkan tindakannya yang tak termaafkan itu.
Jadi, setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Souji, Diablo benar-benar tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menjadi senang, karena ini akan menjadi ajang penebusannya.
Sementara itu, Souji yang mendengar jawaban cepat dari Primordial Demon yang ada dibelakangnya ini, dia hanya bisa menganggukkan kepalanya saja sebagai balasannya, sebelum dia akhirnya memulai penjelasannya.
...
Jika ada yang ingin bertanya, mengenai hal apa saja yang akan diberitahu oleh Souji kepada Diablo, maka jawabannya itu adalah... Nasuverse.
Tidak, dia sedang tidak bercanda. Souji benar-benar hanya menjelaskan tentang alam semesta Type-Moon saja, seperti; apa itu Holy Grail War, Sirkuit Sihir, Od, Servant, Master, Magecraft, Dead Apostle, Magus, Clock Tower, dll.
Dia juga tidak lupa untuk menjelaskan mengenai Fourth Fuyuki Holy Grail War, tapi bukan versi Fate/Zero, karena perbedaan yang sangat mencolok antara serial tersebut dengan fakta yang terjadi sepuluh tahun yang lalu.
Tentu saja, Souji juga tidak lupa untuk menceritakan tentang pengalamannya dengan Matou Sakura, yang pada saat sampai pada penjelasan mengenai dia yang hampir terbunuh oleh cacing tua dari Keluarga Matou, Diablo benar-benar langsung meledak.
Jujur saja, jika bukan karena Souji yang dengan tegas menyuruhnya untuk tenang, mungkin saja Primordial Demon ini sudah pergi menuju Fuyuki dan melakukan genosida massal terhadap serangga.
Namun, yang tidak diketahui oleh Souji, setelah dia memberitahukan tentang dia yang hampir terbunuh oleh cacing tua dari Keluarga Matou itu, adalah Diablo yang mulai saat ini menjadi sangat membenci serangga, sampai-sampai dia mungkin saja akan langsung menggunakan Nuclear Magic terkuatnya, setiap kali dia melihat serangga disekitarnya.
...
Selesai dengan penjelasan yang panjang lebarnya itu, kini Souji memutuskan untuk diam sejenak dan memberikan Diablo waktu untuk berpikir, sebelum dia kembali berbicara.
Setelah merasa cukup, Souji kemudian memutuskan untuk melanjutkan perkataannya.
Ngomong-ngomong, yang selanjutnya diberitahukan oleh Souji kepada Diablo ini adalah, mengenai rencananya untuk menyelamatkan Sakura.
Dimana, setelah dia selesai memberitahukan seluruh rencananya itu, dan menerima beberapa saran dan masukan dari Diablo, kedua orang ini kemudian mulai pergi untuk mengurus urusan mereka masing-masing.
Yang mana, sementara Souji memutuskan untuk pergi menuju ke kamarnya, dimana dia segera mulai membuat manga "5 Centimeters Per Second" yang sebelumnya ingin dia buat. Disisi lain, Diablo disuruh oleh Souji untuk pergi keluar untuk mencari tahu mengenai; apakah Avalon masih berada di dalam tubuh dari Emiya Shirou, dll.
=-----=-----=-----=-----=-----=
(POV Orang Ketiga/Diablo)
Di salah satu gedung yang ada Shinjuku, Tokyo.
Di bagian paling atas dari gedung tersebut, terlihat ada seorang pria muda sedang menatap sekelilingnya dengan pandangan mata bosan.
Pria muda ini, meskipun terlihat seperti seorang manusia normal, tetapi dia memiliki sklera mata yang berwarna hitam, yang membuatnya terlihat sedikit tidak manusiawi.
Tentu saja, Pria muda ini adalah Diablo.
Yang mana, Diablo ini baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Souji kepadanya.
Hanya saja, sayangnya dia tidak bisa mencari tahu tentang; apakah bocah bernama Emiya Shirou itu masih memiliki Avalon di dalam tubuhnya atau tidak, karena di Kota Fuyuki itu memiliki beberapa hal yang sangat menyebalkan yang melindunginya.
Ditambah lagi, Diablo juga sudah diberitahu oleh Souji sebelum dia memulai misi ini, kalau jika ada sesuatu hal yang merepotkan, kira-kira yang akan membuat identitasnya terekspos, dia disuruh untuk berhenti saat itu juga, apapun yang terjadi.
Karena, Souji waktu itu bilang kepada Diablo, kalau identitasnya sebagai Primordial Demon dari Dunia Lain harus tetap menjadi rahasia, mengingat banyaknya karakter Overpowered diluar sana, yang akan sangat menyebalkan, jika mereka menarik perhatian dari orang-orang itu.
Belum lagi, sekarang ini mereka masih baru memulai rencana mereka dan masih tergolong sebagai seorang pemula di dalam World of Magecarft, yang tentu saja akan sangat menyebalkan, jika identitas Diablo sampai tersebar di World of Magecraft ini.
Dimana, jika hal itu benar-benar terjadi, kemungkinan besar bencana menyebalkan akan terjadi, dengan Diablo yang mungkin saja masih bisa selamat dari beberapa Magus sekaliber, mengingat fakta tentang dia yang menjadi Primordial Demon paling cerdas dibandingkan dengan yang lainnya.
Dan lagi, mengingat hukum yang ada di Dunia ini itu benar-benar sangat berbeda dibandingkan dengan hukum yang ada di Dunia Diablo yang sebelumnya, hal itu membuat Souji semakin skeptis, tentang seberapa kuat Diablo saat ini.
Lagi pula, mengingat ada dua pengekang Dunia di Dunia ini, pastinya Leluhur Iblis seperti Diablo ini akan terkena nerf yang cukup parah, dari dua pengekang tersebut.
Jadi, Souji hanya ingin bermain aman saja, yang membuatnya memerintahkan hal yang sebelumnya itu kepada Diablo.
Mengabaikan semua hal-hal yang dikatakan diatas, saat ini Diablo baru saja menyelesaikan survei di bagian terakhir dari Kota Tokyo ini. Tapi sayangnya, tidak ada banyak hal yang menarik minatnya.
Hal-hal yang menarik minatnya itu hanyalah hal yang disebut dengan teknologi ini, dimana selain hal-hal itu, Diablo juga cukup tertarik dengan beberapa orang, yang hanya bisa dia klasifikasikan sebagai seorang Magus, yang tinggal di beberapa bagian dari kota ini.
Meskipun Diablo tidak terlalu tertarik dengan hal apa yang sedang mereka lakukan, tetapi demi menyenangkan Tuannya, dia secara pribadi menemui salah satu diantara beberapa Magus yang dia lihat hari ini.
Ketika dia mengingat hal itu, Diablo tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengerutkan keningnya dengan kesal, setiap kali dia harus mengingat bagaimana makhluk tingkat rendah itu menghina Tuannya, yang membuat Diablo mulai memandang rendah mayoritas Magus.
Meskipun dia memang sudah diberitahu tentang arogansi dari kebanyakan Magus dari Tuannya itu. Hanya saja, kata-kata yang magus rendahan itu ucapkan kepadanya benar-benar sudah tidak bisa ditoleransi lagi, hingga membuat Diablo benar-benar membumihanguskan seluruh keberadaan, baik jiwa dan raga, dari Magus tersebut.
Tentu saja, setelah itu dia juga tidak lupa untuk mengamankan beberapa hal yang menurutnya penting, untuk nanti dilaporkan kepada Tuannya, agar dia bisa mendapatkan pujian darinya.
Memikirkan pujian yang akan diberikan kepadanya saja, sudah berhasil membuat senyum penuh kebahagiaan tumbuh diwajah Diablo.
"Ahh~ Souji-sama, aku benar-benar tidak sabar untuk melaporkan hasil pencarianku ini kepada Anda." Diablo mengatakan hal itu dengan penuh kabahagiaan, saat dirinya mulai terjun bebas dari lantai tertinggi dari sebuah gedung yang sangat tinggi itu.
=-----=-----=-----=-----=-----=
(POV Orang Ketiga/Shimotsuki Souji)
Sementara itu, diwaktu yang bersamaan dengan Diablo yang mulai memandangi Shinjuku dari atas gedung...
Disisi lain, Souji yang pada awalnya sedang menggambar Manga "5 Centimeters Per Second", dia memutuskan untuk berhenti di halaman kedua puluh tujuh, karena melihat langit yang sudah berubah menjadi senja, dimana dia kemudian memutuskan untuk melanjutkannya besok.
Selesai membereskan alat-alat yang dia gunakan untuk membuat Manga, Souji kemudian turun menuju ke dapur, untuk mengambil es krim yang dia beli sebelumnya di kulkas.
Dimana, setelah itu dia segera berjalan kembali menuju ke perpustakaan yang ada di rumah ini untuk menulis beberapa hal mengenai Nasuverse, hanya untuk berjaga-jaga jika saja dia melupakannya–Atau itulah yang awalnya ingin dikatakan olehnya.
Tapi sayangnya, baru saja sampai di depan pintu yang mengarah langsung menuju ke perpustakaan, tiba-tiba saja bell rumah ini berbunyi, yang menandakan kedatangan dari seorang tamu.
Karena, jika itu Diablo, maka dia hanya akan membunyikan bellnya tiga kali, sebelum dia masuk kedalam. Akan tetapi, kali ini hanya satu kali saja bellnya berbunyi, yang artinya ini bukan Diablo.
Ketika Souji sampai pada kesimpulan tersebut, dia mau tidak mau hanya bisa mulai berpikir, mengenai; siapakah tamu asing ini?
Lagi pula, seharusnya tidak akan ada orang yang mengunjunginya dijam-jam segini, kecuali beberapa saudara dari lolibaba itu.
Tapi masalahnya itu, jika ini memang saudara dari lolibaba itu, maka seharusnya mereka akan langsung masuk kedalam tanpa perlu membunyikan bellnya seperti itu.
'Lagi pula, seharusnya tiga iblis Shikisaki itu tidak akan muncul dalam satu minggu ini, dan Keluarga Shiba tidak akan berkunjung dalam beberapa hari kedepan, karena masalah "itu". Jadi, siapa orang ini?' Souji memikirkan hal itu di dalam kepalanya, saat dia mulai berbalik dan berjalan menuju pintu keluar.
Sesampainya disana, Souji segera melihat, jika ada seseorang yang sedang menunggunya dibalik pintu tersebut.
Hanya saja, mau dilihat dari manapun... 'Apakah orang ini mau pindahan? Tapi kenapa dia membawa begitu banyak barang kesini? Ak–'
Namun, semua pemikirannya itu segera lenyap, setelah Souji melihat wajah dari orang yang ada dibalik pintu ini.
'Sial... Kenapa wanita ini ada disini? Bukankah dia bilang tadi keluar karena ada urusan?' Mata violet milik Souji segera berkedut, setelah sebuah pemikiran liar terlintas di dalam benaknya, 'Tu-tunggu sebentar, ja-jangan bilang padaku, ka-kalau urusan yang dia masuk itu adalah...'
"Permisi, apa itu kamu, Souji?"
Souji segera terbangun dari pemikirannya itu, setelah dia mendengar suara dari orang yang ada dibalik pintu ini.
"Ya, ini aku." Setelah berpikir selama beberapa saat, Souji akhir memutuskan untuk segera membalasnya, sambil membuka pintu, dimana hal pertama yang dia lihat setelah pintunya dibuka adalah seorang wanita muda cantik, yang tentu saja dia ini adalah Emi Yusa.
Melihat tas besar yang dibawa oleh wanita yang ada di depannya ini, Souji hanya bisa berpikir, kalau hal itu kemungkinan besar berisikan pakaian yang dimiliki oleh wanita yang ada di depannya ini.
Dan, ketika pemikiran itu terlintas di dalam benaknya, Souji mau tidak mau harus mengingat kembali ide liar yang beberapa saat yang lalu terlintas di dalam benaknya.
"Kamu... tas itu..." Souji ingin sekali menanyakan tentang ide liar yang terlintas di dalam benaknya itu. Hanya saja, akibat mata anak anjing yang sudah dipasang oleh wanita yang ada di depannya ini, dia berakhir ragu-ragu untuk mengatakannya atau tidak.
Namun, tampaknya hal itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Karena...
"I-itu... So-souji, bolehkah aku tinggal dirumahmu!?"
"... Apa?"
Dengan begitu, bencana alam pertama yang akan melanda kediaman Shimotsuki pun muncul.
✽✽✽✽✽✽✽✽✽✽
Promosi Tak Tahu Malu:
Jika Anda menyukai cerita nya hingga sejauh ini, pertimbangkan untuk mendukung saya!! Bantu saya di https://trakteer.id/aster_souji_pendragon!! Hanya dengan 5k saja, Anda sudah sangat membantu saya!!
Anda juga bisa memfollow akun Instagram saya di @panagakos_void!! Untuk mengetahui novel-novel baru yang mungkin akan saya buat!!
Catatan Penulis:
Yeyy!! Update kembali!!
Dalam chapter kali ini, terdapat cukup banyak hal yang terjadi. Dan, salah satu dari banyaknya masalah yang akan menimpa MC nanti pun mulai muncul satu per satu.
Tidak hanya hal itu saja, di Chapter inipun muncul cukup banyak penjelasan mengenai pemikiran MC dan karakter lainnya.
Dan juga, alur cerita dari fanfiction inipun nantinya akan bakal lebih lambat. Karena, author hanya ingin mencoba menekankan genre Slice of Life di dalamnya saja.
Jadi, kemungkinan besar setiap arc akan memiliki cukup banyak bab untuk berakhir.
Cuma hal itu aja sih yang ingin author katakan, kalau begitu, sampai jumpa lagi nanti!
Adios!!