Rencana Pemberontakan

Dan pada saat itu aku pun berpacaran dengan Mia hingga masa SMA ku dihabiskan bersama Mia

"Ah betapa indah nya kehidupanku dulu" scene berpindah menuju Ishita yang berdiri didepan cermin

"Pertarungan ku dengan Maxe terjadi di Yokohama, pemimpin pulau kini adalah adiku, aku akan merebut tahtanya" dengan tatapan marah Ishita menuju keluar rumah

"Aku memilik Geng ku sendiri bernama ISMD namun aku tidak tau jumlahnya ada berapa"Ishita pun pergi keluar rumah dan disambut olej gengnya

"Banyak sekali ya? Tepatnya ada berapa orang?" Ucap Ishita

"Kami ada 100 orang, namun yang berada disini berjumlah 80 orang 20 orang lainya sedang menuju ke tempat peperangan berikutnya" Salah satu orang kepercayaan Ishita mengatkan itu dengan memberikan sebuah jaket

"Tinggal meng kudeta Archery Lyna" ucap Ishita dengan menggunakan jaketnya yang panjang nya hingga bagian betis

Scene pun berpindah ke arah Lyna yang sedang kebingungan karena perubahan drastis dunia

"Arrgh!, Andai saja, andai saja, kak Alicia tidak mati" ucap Lyna dengan memukul mejanya

"Kenapa? Kenapa kak Ishita berubah menjadi super jahat?" Ucap Lyna dengan meneteskan air matanya

Scene bepindah kepada Ishita yang menuju tempat pertarungan berikutnya dengan menggunakan jaket tanpa mengenakan pakaian dan terlihat perutnya yang sangaf sixpack

"Jadi ini tempat pertarunganya?" Ucap Ishita

Namun tiba tiba...ada benda besar jatuh kearah Ishita namun Ishita berhasil menghindar benda itu sangat cepat

"Hah?!" Ishita menengok keatas

"Majulah.. Mia!" Ucap Ishita dengan tatapan marahnya

Pertarungan pun terjadi geng dari Ishita pun mulai menembaki Mia dengan Pistol dan Sniper milik mereka bahkan ada yang menggunakan Asault Riffle, Mia dengan lincahnya menghindar dari semua tembakan itu

"Kekuatanmu masih sama ya?, namun ini bukanlah dirimu Mia, aku pasti akan menyelamatkan mu!"

Mendengar hal itu anggota geng dari Ishita pun merasa kebingungan karena selama ini Ishita terlihat sebagai orang yang sangat dingin bahkan dia tidak peduli pada anggota gengnya mereka berpikir pasti Mia adalah orang penting baginya, Mia tidak berbicara apapun

"Tch, baiklah" Ishita melepas jaketnya untuk bertarung

"Aku ingat semuanya alasan dia berubah, dulu... Waktu SMA"scene menyorot Ishita kecil yang sedang tertidur di atap sekolah

"Hah?, oiya aku tertidur di atap sekolah" Ishita pun bangun dan meregangkan tubuhnya dan memegang sesuatu dan ternyata ia tak sengaja memegang dada Mia

"Wah, ternyata kamu mesum juga ya Ishita"

"Hueehh?!, sejak kapan kau disini?" Ishita terlihat sangat terkejut

"Aku menunggumu di atap sekolah setelah kau tertidur pulas" Mia mengatakan dengan wajah yang sedikit merah

"Baiklah maaf membuatmu menunggu, mau pulang bareng?" Ucap Ishita

"Boleh"

Mereka berdua pun pulang berjalan berdua bergandengan tangan di sore hari yang indah

"H-hei Ishita, sudah 2 tahun kita berpacaran namun kita belum berciuman apakah boleh?" Mia mengatakan itu dengan sedikir berwajah imut

"B-boleh kok t-tapi kan kita masih kelas 1 SMA kalo ketauan kakak kelas gimana?" Ucap Ishita

"Kita bunuh saja dia" Ucap Mia dengab tersenyum

"M-m-mana bisa gituuuu"

Mia pun tertawa karena tingkah lucu dari Ishita

"Baiklah.. Mau berciuman?" Ucap Ishita

"Baiklah" mereka berdua pun berciuman dan tiba tiba

Pikiran Ishita berada di suatu dunia yang menghubungkan segala waktu dan dia melihat waktu masa depan

"Hah?! Apa itu tadi?!" Dalam hati Ishita berbicara seperti itu

Wajah Ishita terlihat sangat marah, takut, dan kesal

"Kamu kenapa Ishita?"

"Euhm tidak apa apa kok"

Mereka berdua pun pergi kerumah masing masing dan hari sudah malam Ishita pun pergi mandi dan dikamar mandi dia memikirkan ingatan itu Ishita pun berdiri didepan cermin

"Aku melihat kedamaian namun terus berakhir keputua saan berulang kali didepan mata, melihatnya aku tau aku harus menjadi orang yang bisa mengubah semua itu, ini tidak akan berakhir siklus dari keputus asaan"

"Namun untuk mencapai tujuan itu pengorbanan tidak dapat dihindari, untuk mencapai semua tujuan dan mendapatkan kebahagiaan sejati aku sudah siap untuk membunuh Loki" Ishita dengan tatapan serius dan scene berpindah melihagkan Alicia yang selesai mandi

"Maafkan aku Alicia aku harus mengeluarkan Loki dan membununya"