Pertarungan sesungguhnya pun dimulai Ishita beberapa kali menyerang dan terus mengenai lawan
"Salah satu kekuatanku adalah meniru kekuatan lawan" ucap Ishita dengan berlari cepat menuju arah Reine dan Reine di tendang oleh Ishita dan terpental
Semua penonton tidak percaya dengan apa yang terjadi dan banyak yang mengatakan bahwa Ishita curang
"Ti-tidak mungkin orang sepertiku kalah pasti dia curang" ucap Reine tidak percaya
Semua penonton berkata bahwa Ishita curang dan Maxe tidak terima dan dia berlari menuju ruang komentator dan berkata
"Kalian semua! Sejak kapan Ishita curang?! Buktinya apa?! Kalian hanya menuduh seolah tidak percaya bahwa Reine kalah kan?!"
"Tch sialan.. Orang seperti apa Ishita" dalam hati Reine
Pertandingan pun berakhir dengan dimenangkan Ishita, Mia pun demikian dia juga menang melawan musuhnya dan tournamen diberbentikan sementara karena jam mulai menunjukan pukul 17.00 mereka semua pun pulang kerumah masing masing sesampainya dirumah Ishita disambut adiknya namun Ishita hanya terdiam
"Kakak kenapa?" Ucap Lyna dengan khawatir
"Tidak apa apa, kakak hanya pusing sedikit, kamu udah makan?" Ucap Ishita dengan senyuman paksanya
"Belum kak, hihi...Lyna barusan pulang kerja kelompok"
"Oh begitu... Bagaimana kalo kita makan di restoran?" Ishita mengajak Lyna pergi kerestoran dengan semangat
"Oke, tapi kakak mandi dulu gih, buruan"
"Iya, iya" Ishita pun beranjak ke kamar mandi dan memikirkan sesuatu tentang penglihatan masa depanya itu dia pun berdandan Dan pergi menuju restoran bersama Lyna
"Kakak"
"Kenapa Lyna?"
"Sebenarnya dulu aku pernah punya kakak, tapi dia disuruh kabur sama orang tuaku saat penyerangan geng Samael"
"Lalu sekarang kakakmu dima-" Ishita terkejut mengingat sesuatu
"Lyna!siapa kepanjanganmu" ucap Ishita sedikit berteriak kepada Lyna dengan memegang pundaknya
"Archery-Archery Lyna" ucap Lyna dengan sedikit ketakutan
"Archery Lyna? Jangan jangan Maxe?" Dalam hati Ishita bercampur aduk
Mereka pun sudah selesai makan direstoranya dan pulang
"Sepi ya tanpa memiliki orang tua" ucap Ishita dengan suara sangat pelan
"Hah?! Kenapa kak?" Lyna khawatir pada keadaan mental Ishita
"Bukan apa apa, kamu mau tidur bareng kakak atau dikamar Ibu?"
"Bareng kakak aja deh,lagipula aku sedikit takut hantu hehe"
"Hmm baiklah adiku" ucap Ishita dengan memegang pipi Lyna
Di sisi lain Maxe yang duduk di atap gedung sedang memikirkan sesuatu dan dia melihat dari kejauhan ada segerombol orang sedang membawa senjata api menuju tempat Mia dan Maxe melihat salah satu orang itu adalah Reine
"Reine?! Sedang apa dia?!"
Reine dan gerombolanya pun menculik Mia dan bertarung melawan Mia namun Mia kalah karena dia sangat kelelahan saat pulang sekolah dan Mia pun mati dibunuh oleh Reine
"Mia?!" Ucap Maxe dengan melototkan matanya tidak percaya
2 bulan pun berlalu setelah kematian Mia dan Reine sudah menyebarkan fitnah pada seluruh dunia bahwa Ishita telah mengajak perang dunia dan dia telah memfitnah Ishita bahwa Ishita lah yang membunuh Mia dan orang tuanya padahal bukan pihak sekolah pun kecewa pada Ishita namun bagaimana lagi Maxe hanya diam saja karena dia takut dikira membela Ishita padahal memang benar kini dunia menganggap Ishita sebagai Iblis yang berdarah dingin perlahan Ishita kehilangan orang yang berharga bagi mereka dan malamnya...
"Oi benarkah ini rumah Alicia?"
"Benar bos"
"Baiklah ayo fitnah dia-" plersttt
Terdengar suara pistol yang dipakaikan peredam dan pistol itu berasal dari pistol Maxe
"Kalian sudah berlebihan!!"teriak Maxe dengan sangat marah
"Maxe jangan asal omong bukanya kau juga dendam pada Ishita"
"Tidak dia adalah temanku!"
"Baiklah kawan kawan bunuh dia"
Terjadi adu tembak dengan Maxe mereka bertarung sangat sengit namun Maxe terkena banyak peluru di pun kabur karena tidak mau mati dan dengn suara itu Alicia jadi bersiap siap untuk kabur dia tidak bisa menggunakan kekuata Loki karena dia tidak sendirian dirumah itu, Alicia terus berlari dan berlari namun pada akhirnya Alicia terbunuh oleh Reine
"Dasar membuang waktuku" keluh Reine
Dan Ishita pun difitnah atas kematian Alicia dan dia hanya diam saja namun Freyna membantah jika Ishita pada malam pembunuhan bersamanya bermain bersama Lyna
"Hah?! Kau tau apa bodoh?!" Ucap Reine
"Kau mempunyai bukti apa?!"
"Tchh, kau-"
"Sudah sudah" gurunya memisahkan mereka
"Awas aja kau Freyna!" Dalam hati Reine
Malam hari pun tiba seperti biasanya dia mulai melakukan rencananya untuk mengambil semua yang berharga bagi Ishita disisi lain
"Lyna"
"Kenapa kakak?"
"Apakah kamu akan terus percaya sama kakak padahal seluruh dunia sudah menganggap kakak Iblia"
"Aku akan selalu percaya kakak, kakak tidak mungkin akan membunuh orang"
"Terima kasih Lyna"ucap Ishita dengan memeluk Lyna
Rumah Freyna pun dibakar oleh Reine namun Reine ketahuan Maxe dan Pertarungan pun terjadi Maxe mendominasi Pertarungan namun Reine yang terkenal licik mampu membalikan keadaan dan Maxe berjongkok kelelahan
"Sudahlah Maxe bergabung saja dengan kami dengan itu kamu akan mendapat banyak uang dari hasil rampokan kita kerumah orang orang yang berharga bagi Ishita"
"Baiklah aku akan bergabung"
"Buktikan padaku!"
"Aku akan membunuh Freyna"ucap Maxe
"Baikalah bunuh dia" dan ternyata salah satu rekan Reine menyandra Freyna
"Maxe?" Freyna meneteskan air matanya dan
Dorrrr!!!
Terdengar suara pistol yang menuju kepala Freyna dan terlihat Maxe yang meneteskan air mata
"Aku akan berpura pura menjadi musuhmu Ishita agar aku bisa mengbongkar niat jahat Reine"
Ishita dan Lyna pun dipindahkan kepulau kecil bernama "cambang" dan mereka dikucilkan oleh dunia namun Ishita dan Lyna menemukan semua orang disana mereka adalah semua orang baik yang menerimanya dan mereka menganggap Ishita dan Lyna adalah salah satu dari mereka Lyna dan Ishita pun mempunyai orang tua angkat dan mereka terlihat sangat senang karena orang tua angkatnya sangat baik
"Lyna?"
"Kenapa kakak? "
"Cita cita mu apa?"
"Menjadi pemimpin suatu pulau heheh"
"Cita cita yang bagus" Ishita mengelus kepala Lyna dan mereka duduk bersama dipinggir tebing namun...
Duaaarrr!! Terdengar suara ledakan dari desa mereka dan Ishita melihat ada kapal yang memembaki mereka
"Sial kenapa mereka masih terus menggangguu kita"
"Ayah ibu!!" Teriak Ishita dan Lyna namunn, ayah ibunya tidak terselamatkan
"Jadi ini mau kalian?!" Ucap Ishita dengan berbisik
"Iblis?! Siapa sebenarnya iblisnya?!" Teriak Ishita
"Jika kalian mengiginkan Iblis aku akan mengabulkanya!!"
"Kakak~..." Desah Lyna dengan kasihan pada Ishita
Dan 5 tahun berlalu, kini Ishita berumur 19 tahun yang mempunyai panjang rambut se pundaknya dan Lyna sudah menjadi pemimpin di pulaunya pulaunya setelah kedatangan Ishita berkembang menjadi pulau yang megah Ishita pun pergi kerumah lamanya dan dia menemukan Maxe
"Ishita ya?" Ucap Maxe
"Iya" Ishita membalasnya dengan dingin
"Aku telah bergabung ke pasukan anti Ishita Nameda dan aku sudah mendapat banyak bukti bahwa semuanya salah namun dunia tidak mendengar kan
"Begitu?" Dan...
Booomm!!
Ishita pun bertarung melawan Maxe dan dia langsung membunuhnya yang membuat hatinya sangat hancur dan membuat kota juga hancur, dia pun kembali ke rumahnya dan berbicara kepada wakil paasuka pemberontakan yang bernama Fred Rollster dia pun menyetujui untuk melakukan kudeta
"Lyna maafkan aku jika aku bicara langsung dengan mu kamu tak akan memperbolehkanku untuk tujuanku"
Scene berpindah pada pertarungan Ishita melawan Mia
"Mia apakah ini dirimu" ucap Ishita khawatir dan tak lama kemudian Lyna muncul dan ikut bertarung
"Mia ini aku Ishita Nameda!" Ishita berteriak pada Mia
"Malaikat tidak akan mati jika tidak di perintah tuhan bukan?!" Teriak Ishita Mia pun mengalami sakit kepala dan mengingat semuanya namun... Sudah terlambat negara yang pernaj ditinggali Ishita menyerang pulaunya dan banyak korban jiwa berjatuhan bahka Lyna terkena rudal mereka
"Lynaa!!!" Teriak Ishita
Reine turun dari helikopter dan mendekati Ishita
"Matilah kau iblis"
Namun...
Duaaarrr!!!! Ishita memanggil 1 juta malaikat untuk meratakan dunia dan dia berada di sebuah bola hitam yang di pegang salah satu malaikat
"Iblis?, baiklah akan aku tunjukan apa itu iblis!!"