Di rumah sakit,
Di ruang inap Titah..
"Nurse, when will my sister in law come home?"
(Suster, kapan adik ipar ku bisa pulang?), tanya Fitroh.
"Today sir, today it can go home"
(Hari ini tuan, hari ini sudah bisa pulang), jawab suster.
"Oh okay, thanks to the nurse"
(Oh oke, terimakasih suster), kata Fitroh yang mengucapkan terimakasih pada suster.
"Thanks back to sir"
(Terimakasih kembali tuan), sambung suster.
"A.."
"Muhun tah, aya naon?"
(Iya tah, ada apa?), tanya Fitroh.
"Mas Kamil mana a?", tanya Titah juga.
"Kuliah tah, sebentar lagi pulang kok", jawab Fitroh.
"Oh..", seru Titah.
London
Di rumah ibu Titah,
Di kamar ayah Titah dan ibu Titah..
"My daughter in France has given birth, I have to give my wife this"
(Putriku yang di Prancis sudah melahirkan, saya harus beri tau istriku ini), kata ayah Titah.
Di ruang tengah..
"Ngantos mriki ngerti mi?"
(Sampai sini paham mi?), tanya ibu Titah.
"Ngerti ndara ibu"
(Paham ndara ibu), jawab Darmi.
Di depan rumah..
"Aldo.."
"Yes uncle, what's up?"
(Ya paman, ada apa?), tanya Aldo.
"See aunte you do not, anyone wants to uncle to tell you aunt, about your cousin"
(Lihat tante kamu tidak, ada yang ingin paman sampaikan pada tante mu, tentang sepupu mu), jawab ayah Titah.
"I do not know uncle, maybe Aldi knows aunt where uncle"
(Saya tidak tahu paman, mungkin Aldi tahu tante dimana paman), kata Aldo.
"Then where is Aldi now?"
(Lalu dimana Aldi sekarang?), tanya ayah Titah.
"In the middle space may be uncle"
(Di ruang tengah mungkin paman), jawab Aldo.
Di ruang tengah lagi..
"Aunt.."
(Tante..), Aldi memanggil ibu Titah.
"Yes Aldi, what's up?"
(Ya Aldi, ada apa?), tanya ibu Titah.
"Does the aunt see Adam's uncle not?"
(Apakah tante melihat paman Adam tidak?), tanya Aldi juga.
"No, the aunt does not see your uncle where, try you ask on Aldo"
(Tidak, tante tidak melihat paman mu dimana, coba kamu tanya pada Aldo), jawab ibu Titah.
"Oh okay, I'll ask him to Aldo, thanks to the aunt"
(Oh baiklah, saya akan menanyakan nya pada Aldo, terimakasih tante), kata Aldi.
"Thanks back my nephew"
(Terimakasih kembali keponakanku), sambung ibu Titah.
"You're here apparently my wife"
(Kau disini rupanya istriku), kata ayah Titah.
"Yes what's my husband?"
(Iya ada apa suamiku?), tanya ibu Titah.
"Look at this dear, our grandchild has been born, twins, pair, one man and the other woman"
(Lihat ini sayang, cucu kita sudah lahir, kembar, sepasang, satu laki-laki dan yang satunya lagi perempuan), jawab ayah Titah yang memberitahu ibu Titah.
"What's my husband, our grandchildren have been born and twins, one man and female?"
(Yang benar suamiku, cucu kita telah lahir dan kembar, satu laki-laki dan perempuan?), tanya ibu Titah.
"Yes right, twin, when are we to France?"
(Iya benar, kembar, kapan kita ke prancis?), tanya ayah Titah juga.
"How about this night my husband?"
(Bagaimana kalau malam ini suamiku?), tanya ibu Titah lagi.
"May my wife, I will ask Aldo to the airport to buy tickets or online messages"
(Boleh istriku, aku akan meminta Aldo untuk ke bandara untuk membeli tiket atau pesan online), jawab ayah Titah.
"But my cousin's brother wants to meet him how if we are to Indonesia first to pick him up after that we just got to France, do you agree my husband?"
(Tapi kakak sepupuku ingin bertemu dengannya bagaimana kalau kita ke Indonesia dahulu untuk menjemputnya setelah itu baru kita ke prancis, apakah kamu setuju suamiku?), tanya ibu Titah lagi.
"Agree my wife"
(Setuju istriku), jawab ayah Titah lagi.
"Okay, I'll be back soon"
(Oke, saya akan segera kembali), kata ayah Titah.
"Where are you my husband?"
(Mau kemana suamiku?), tanya ibu Titah lagi.
"I want to see Aldo to book tickets to Indonesia and France, why is my wife?"
(Saya ingin menemui Aldo untuk memesan tiket ke Indonesia dan prancis, kenapa istriku?), tanya ayah Titah lagi.
"No what I just ask my husband"
(Tidak apa, saya hanya bertanya saja suamiku), jawab ibu Titah.
"Oh..", seru ayah Titah.
Indonesia
Di pesantren Darussalam,
Di rumah pak kyai Abdullah..
**
Percakapan pak kyai Abdullah dan ibu Titah lewat telepon.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah memberikan salam pada ibu Titah.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh kangmas", ibu Titah menjawab salam dari pak kyai Abdullah.
"Diajeng, apa kabar?", tanya pak kyai Abdullah.
"Alhamdulillah baik kangmas", jawab ibu Titah.
"Syukur alhamdulillah, ada apa diajeng, ada yang bisa kangmas kamu bantu?", tanya pak kyai Abdullah lagi.
"Iya, ada kangmas, tolong kangmas kemasi barang-barang kangmas sekalian sama mbakyu juga ", jawab ibu Titah lagi.
"Loh kok saya dan mbakyu mu di suruh kemasi barang-barang, kenapa?", tanya pak kyai Abdullah.
"Sudah pokoknya turuti saja, nanti kangmas juga tau kok", jawab ibu Titah lagi.
"Oh ya sudah, nanti saya kemasi barang-barang", kata pak kyai Abdullah.
"Ya sudah gitu saja, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh", ibu Titah memberikan salam pada pak kyai Abdullah.
"Iya diajeng, wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah menjawab salam dari ibu Titah.
**
Di kamar pak kyai Abdullah..
"Loh abi kok kemasi barang umi, kenapa bi, dan mau kemana kita?", tanya umi Fatimah.
"Saya sendiri juga tidak tau umi, tadi diajeng juga telepon katanya saya di suruh kemasi barang-barang umi dan abi", jawab pak kyai Abdullah.
"Oh gitu..", seru umi Fatimah.
"Iya umi..", sambung pak kyai Abdullah.
Prancis
Di rumah sakit,
Masih di ruang inap Titah..
"Excuse Mr. and Mrs. I want to tell if this day Jamony Kamil has been right away"
(Permisi tuan dan nyonya saya ingin memberitahu kalau hari ini nyonya Kamil sudah boleh pulang), kata suster yang memberitahu Titah sudah bisa pulang ke rumah.
"Est-ce vrai que les infirmières?"
(Benarkah suster?), tanya Titah yang menggunakan bahasa Prancis.
"Oui vrai de son fils de son fils"
(Ya benar nyonya), jawab suster yang menggunakan bahasa Prancis juga.
"D'accord, grâce à l'infirmière"
(Baiklah, terimakasih suster)
"Merci à la Madmon, excusez-moi"
(Terimakasih kembali nyonya, permisi)
Dan hari ini Titah dan anak kembar kami sudah boleh di bawa ke rumah atau pulang ke rumah, sesampainya di rumah ibu mertuaku memberitahu ku kalau mereka besok sampai Prancis pukul empat pagi, ibu mertuaku juga bilang padaku agar tidak memberitahu istriku kalau keluarganya dari London dan dari Indonesia datang ke Prancis untuk menemui Titah dan melihat anak kembar kami.
Masih ruang inap Titah..
"Assalamu'alaikum", Kamil memberikan salam pada Titah dan Fitroh.
"Wa'alaikumussalam", Titah dan Fitroh menjawab salam dari Kamil.
"Mil sudah boleh pulang", kata Fitroh memberitahu Kamil kalau Titah dan anak-anak nya sudah boleh pulang dari rumah sakit.
"Alhamdulillah", sambung Kamil yang mengucapkan rasa syukur nya karena istri dan anak-anak nya sudah boleh pulang dari rumah sakit.
Lalu aku pun menelepon kakak ipar ku, aa Yudi untuk memberitahu mama dan ayah kalau Titah sudah boleh pulang dari rumah sakit.
Setelah mengurus semua biaya administrasi nya dan yang lainnya, aku, Titah, anak-anak ku, dan kakak ku, Fitroh pulang ke rumah.
Sesampainya kami di rumah, kami di sambut oleh keluarga ku di rumah, hampir saja lupa, Titah tidak tau kalau keluarga yang di London dan di Indonesia datang ke Prancis untuk melihat anak kembar kami.
Di rumah Kamil
Di garasi mobil..
"Finally home, welcome my children to your home, and welcome to the world my children"
(Akhirnya sampai juga di rumah, selamat datang anak-anakku di rumah kalian, dan selamat datang ke dunia jagoan ku dan bidadari ku), kata Kamil.
"Mas.."
"Iya sayang, ada apa ?", tanya Kamil.
"Kok rumah sepi ya, yang lain kemana ?", tanya Titah juga.
"Gak tau sayang, tapi eh iya ya kok sepi ya, ya sudah masuk saja yuk ke dalam rumah, a, tolong mobil Kamil ya", jawab Kamil, Kamil pun meminta tolong pada Fitroh.
"Muhun mil.."
(Iya mil..), seru Fitroh.
Di ruang tamu..
"Sudah pulang, langsung saja ke kamarnya Titah, mama Titah, pak kyai Abdullah", ajak ayah.
"Oh ya sudah kalau begitu, ya sudah yuk..", sambung ibu Titah.
"Assalamu'alaikum", Titah dan Kamil memberikan salam pada semua yang ada di ruang tamu.
"Mas di sini kok juga sepi sih", kata Titah.
"Ya sudah kita langsung ke kamar saja yuk, kasihan anak kita dan kamu juga perlu istirahat juga kan sayang, yuk ke kamar", sambung Kamil yang mengajak Titah untuk ke kamarnya.
Dan ketika Titah akan masuk ke dalam kamar, aku pura-pura membantu kakakku, Titah pun memanggilku karena lampu di kamar mati lalu aku pun menyalakan lampu kamar dan Titah pun terkejut melihat keluarga nya sudah ada di kamar kami dan memberikan kejutan pada istriku, aku sangat bahagia melihat Titah tersenyum bahagia dengan ke hadiran keluarganya.