Akhirnya Gol

Verrel terus mengikuti langkah Angela menuju kamarnya. Tapi tiba-tiba Angela berhenti tepat di depan pintu kamarnya berbalik arah melihat ke arah Verrel.

"Stop! Berhenti, jangan ikuti aku terus!" cegah Angela.

"Rupanya kau terlihat sangat bahagia setelah seharian kencan dengan pria itu," sindir Verrel.

"Tentu saja, bukankah kau sudah tahu jawabannya," kata Angela.

Verrel memegang kedua pundak Angela. Ia tampak marah dengan sikap Angela yang seenaknya.

"Kau tahu, aku ini suamimu. Kenapa kau tidak bisa menghargaiku sedikit saja," ucap Verrel.

"Sebentar lagi kita akan cerai jadi tidak ada yang perlu di perbincangkan." Angela kembali mengungkit kesepakatannya.

"Oh, ya aku rasa kau terlalu cepat menyimpulkan jika kita akan bercerai. Tapi, kau tidak tahu sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikanmu," kata Verrel.

"Tapi tetap saja, aku ingin kita bercerai," kata Angela.