Angela menatap kosong ke depan, tubuhnya yang masih lemah duduk di kursi roda. Mark berdiri di belakangnya memegang kendali kursi roda itu. Mark merasa kasihan dengan keadaan Angela sekarang. Ia sebenarnya tidak ingin berada di tengah-tengah hubungan antara Angela dengan Verrel. Tapi mengingat sikap Verrel yang seenaknya saja, membuat Mark terpaksa mengambil alih menjaga Angela selama di rumah sakit.
"Sepertinya sudah saatnya kita bersiap-siap untuk pulang," kata Mark melihat penunjuk waktu yang melingkar di pergelangan tangannya.
Angela menjawabnya dengan anggukan. Sebenarnya ia merasa senang atau malah sedih mendengar dirinya akan segera pulang bertemu dengan Verrel. Hati Angela merasa gundah, ia takut melihat amarah di wajah Verrel.