"Maaf, Pak. Bisa tunjukkan kartu identitas dan surat ijin mengemudinya?" Dengan sikap kooperatif Verrel menunjukkan kartu identitasnya berikut juga dengan SIMnya.
"Kalau begitu, ini surat tilangnya. Anda bisa hadir di persidangan dalam waktu yang sudah kami tentukan," kata petugas lalu lintas.
"Baik, pengacaraku yang akan mengurusnya. Bisakah saya pergi sekarang?" tanya Verrel.
"Silahkan, saya harap Anda tidak salah jalan lagi," kata petugas itu pamit.
Verrel memutar balik mobilnya. Ia jengkel kenapa hari ini sangat sial. Untuk mencari keberadaan Angela ia mengalami kesialan bertubi-tubi.
Mark merasa menang karena bisa lolos dari Verrel, tapi ia tahu lelaki itu tidak akan berhenti begitu saja. Lain kali ia pasti akan berusaha mencari tahu lagi. Sepertinya Mark sudah ikut terjebak dalam masalah percintaan mereka.
**