Tangisan Kamila

Lelaki itu membuka kembali kancing blouse Clara. Lalu mengeluarkan benda bulat itu dari tempatnya. Setelah berhasil menyembul keluar, dengan lahap Mark menghisapnya satu persatu. Tentu saja Clara terus saja mengerang lirih menerima perlakuan Mark.

Sialnya, jari Mark berusaha masuk ke dalam celah celana dalam Clara. Wanita itu langsung mengerjap kaget. Ia masih perawan, tidak boleh jika Mark mengobrak-abrik bagian itu.

"Jangan, tolong hentikan. Jangan bagian itu," pinta Clara lirih. Meskipun ia sudah merasakan sedikit kenikmatannya. Jari Mark akhirnya keluar dari celana dalam Clara. Ia tahu jika wanita itu masih perawan. Maka dari itu, secepatnya Mark akan menikahi Clara.

**

Clara tidak bisa melepaskan diri dari Mark. Sepulang dari kantor Mark terus saja mengikutinya seperti lem.

"Aku mau istirahat, pulanglah," bujuk Clara di depan pintu apartemennya.

"Bagaimana, kalau aku tidak mau," goda Mark.

"Ayolah, kita bisa tidur bersama," bujuk Mark.