22 Maret 2021, lokasi Jakarta, Indonesia (Valid)
Di kota padat yang ramai dengan kemacetan yang cukup parah, Kin bersama kedua orang tua dan adiknya harus terjebak macet karena terjadi kecelakaan yang cukup parah setelah sebuah mobil mengalami rem tidak berfungsi akibatnya jalan tertutup karena kecelakaan tersebut. Kin baru pulang dari piknik bersama keluarganya dan juga mereka langsung merayakan ulang tahun adik perempuan Kin yang kini berusia 9 tahun, keluarga mereka setiap seminggu sekali akan melakukan piknik dan bersenang-senang untuk menghabiskan waktu bersama. Kin merasa sangat bahagia walaupun hanya mereka berempat saja yang merayakan ulang tahun adiknya, Kin bersama keluarganya sering berpindah-pindah tempat tinggal karena urusan pekerjaan ayah dan ibunya karena itu Kin dan Adiknya Elysia jarang sekali punya teman. Sepulang dari piknik dan perayaan ulang tahun Elysia mereka harua terkena macet akibat kecelakaan, setelah menunggu hampir satu jam mereka pun bisa melanjutkan perjalanan pulang. Saat melintas melewati mobil yang mengalami kecelakaan tersebut Kin melihat ada sesuatu yang janggal terhadap mobil tersebut, terlihat ada bekas darah di kursi mobil tersebut tetapi yang membuat Kin merasa janggal adalah darah tersebut berwarna sedikit keemasan.
"Aneh sekali apakah ada darah yang berwarna sedikit emas begitu? mungkin saja aku salah lihat"
"Kakak ada apa? sepertinya kakak sedang memikirkan sesuatu?"
"Tidak kok tidak ada"
"Hehe kakak sedang memikirkan pacar kakak ya, aku tahu loh kakak sudah punya pacar"
"Ely kecilkan suaramu nanti ayah dan ibu dengar!"
Ely pun tertawa kecil dan senang karena telah menggoda kakaknya itu.
Diperjalanan pulang Kin dan Elysia tertidur sangat pulas, dan mereka pun sampai di rumah pada malam hari. Tidak lama Kin pun terbangun ia meminta izin kepada ibunya untuk pergi ke minimarket yang ada diseberang rumahnya sementara itu ayah, ibu dan adiknya pergi duluan ke rumah. Sesampai di minimarket Kin membeli sebuah minuman dingin tetapi ia teralihkan dengan sebuah berita yang sedang tayang di televisi.
"Selamat malam pemirsa, maaf menggangu acara anda sekalian, saya ingin menyampaikan 2 berita terbaru, Pada pukul 19:37 pada tanggal 22 maret 2021 hari ini markas teroris yang paling dicari di seluruh dunia White Wings berhasil ditemukan dan dihancurkan, dari laporan terbaru yang kami terima seluruh anggota dan ketua White Wings dinyatakan tewas dalam penyerbuan yang dilakukan oleh anggota tentara gabungan dari seluruh negara yaitu Black Arm, total korban dari pihak teroris 152 orang dan korban dari pihak Black Arm total 23 orang, dan besok para pemimpin dunia akan mengumumkan kebebasan dunia dari kejahatan teroris White Wings"
Kin pun memikirkan sepertinya ia pernah mendengar tentang teroris yang menamai diri mereka sebagai White Wings, 2 minggu yang lalu ia ingat seluruh siaran televisi saat itu di retas oleh teroris bernama White Wings mereka mengumumkan bahwa tentang ketidakadilan dan kekejaman para pemimpin dunia. Setelah mendengar berita tersebut Kin pun segara ke kasir untuk membayar dan pulang.
"Berita selanjutnya yaitu berita ditemukannya sebuah planet..."
***
Di lokasi pulau misterius yang menjadi markas White Wings dipenuhi tentara dan pasukan khusus, terlihat kehancuran di pulau tersebut sangat parah banyak korban yang tewas ditutupi kain. Para tentara dan pasukan khusus Black Arm mereka membongkar reruntuhan markas White Wings untuk mencari sisa sisa korban lainnya tapi dari dalam reruntuhan muncul cahaya yang sangat terang, saking cerahnya cahaya tersebut menerangi seluruh pulau dan lautan tapi 5 detik kemudian cahaya itu perlahan memudar dan hilang.
Salah satu pemimpin penyerbuan Adelard Corius ia berasal dari negara Australia, ia adalah salah satu pemimpin penyerbuan dari 5 pemimpin lainnya, ia pun langsung memerintahkan mencari asal cahaya tersebut dan asal cahaya tersebut dari seorang pemuda anggota White Wings.
"Jenderal! kami menemukan asal cahaya tersebut, cahaya ini berasal dari pemuda ini tapi setelah kami periksa dia telah tewas"
"Sangat disayangkan sekali padahal umurnya masih sangat muda padahal dia bisa menyerahkan dirinya dari pada harus tewas seperti ini"
Setelah melakukan pencarian para korban dari pihak teroris selama beberapa jam mereka pun menghentikan pencarian dan akan melenyapkan pulau tersebut tanpa tersisa. Jenderal Adelard pun bersama dengan pasukan lainnya segara menaiki kapal dan menjauhi pulau, dan memerintahkan untuk 4 jendral lainya bersiap untuk melenyapkan pulau tersebut.
"Ini jendral Adelard Coruis, meminta konfirmasi kesiapan 4 jenderal lainnya untuk melenyapkan pulau tersebut"
"Jenderal dari kapal Black Arm 2 siap"
"Jenderal dari kapal Black Arm 3 siap"
"Jenderal dari kapal Black Arm 4 siap"
"Jenderal dari kapal Black Arm 5 siap"
Secara tiba-tiba muncul sebuah lingkaran raksasa yang dipenuhi dengan tulisan kuno misterius berada di atas pulau, setelah itu lingkaran tersebut mengeluarkan cahaya merah pekat di saat itu juga ledakan super dahsyat menghantam pulau dan langsung lenyap seketika.
"Semoga saja tidak ada lagi yang tersisa dari kelompok White Wings, dunia ini akan terancam jika mereka terus ada" Ucap Jenderal Adelard.
***
Kin sedang tertidur pulas tiba-tiba terbangun, ia sangat terkejut karena merasa ada cahaya yang sangat terang menyinarinya Kin pun seolah mendengar sesuatu di telinganya.
"Uwah!!! apa tadi itu silau sekali! dan juga seperti ada yang berbisik kepadaku!"
Orang tua Kin pun langsung datang ke kamar Kin untuk memeriksa apa yang sedang terjadi.
"Kin ada apa! kenapa kau berteriak?"
"Benar sayang ibu sangat terkejut"
"Ayah ibu! tadi saat aku sedang tidur aku merasakan ada cahaya yang sangat terang menyinariku dan seperti ada yang berbisik di telinga ku aku tidak bohong!"
Ayah dan ibu Kin yang mendengar itu merasa lega dan sedikit tertawa"
"Kin kau ini dari kecil sampai sekarang masih saja sama hahaha"
"Ternyata anak ibu ini masih bermimpi buruk, sayang mau tidur bersama kami, saat kamu berumur 5 tahun kamu sering bermimpi buruk dan kamu pasti akan datang ke kamar ayah dan ibu"
"Sepertinya tidak perlu ayah ibu mungkin benar aku mimpi buruk, dan juga aku sudah 19 tahun aku bisa mengatasi mimpi burukku ini, huh!"
"Hahaha baiklah jagoan ayah dan ibu tidur lagi dulu, selamat malam"
"Selamat malam ayah ibu"
Kin pun mencoba tidur lagi tapi ia masih memikirkan mimpi buruknya tadi baginya itu terlalu nyata untuk sebuah mimpi, dan ia juga mulai ingat bisikan yang ia dengar yaitu "kau dalam bahaya", Karena tidak mengerti Kin memutuskan melanjutkan tidurnya lagi.
Hari pun telah pagi akan tetapi sedang terjadi hujan yang sangat deras, Kin pun segera bagun karena ia harus segera mulai membereskan pakaiannya karena keluarga mereka akan memutuskan untuk tidak lagi berpergian ke negara lain dan memutuskan untuk menetap ke negara asal ibunya yaitu jepang. Mereka besok pagi akan segera berangkat ke jepang dan menetap disana dan membuka bisnis toko makanan yaitu takoyaki.
"Sayang jika sudah selesai segera bantu adikmu ya!"
"Baik ibu! oh iya ibu ayah dimana ya?"
"Tadi ayahmu harus pergi membeli tiket pergi ke jepang dan mengurus beberapa dokumen ditempat kerjanya"
"Oh begitu"
Tiba-tiba ayah Kin berlari menuju ke rumah dengan kehujanan, saat sampai dirumah ia seperti sangat panik. Ayah Kin pun menyuruh mereka untuk segera berkemas dan bawa barang yang penting-penting saja, Kin pun sangat hera dan bertanya apa yang terjadi, dengan pakaian yang basah dan muka yang panik menyuruh Kin untuk tidak banyak bertanya saat ini dan segera berkemas, Sedangkan Ibu Kin segera membawa adiknya Kin ke mobil. Dengan segera mereka pun pergi secepatnya. Kin yang merasa heran dan bingung terua bertanya apa yang sebenarnya terjadi, Ibunya pun menjawab dengan serius.
"Kin dengarkan ibu baik-baik apa kamu ingat tentang legenda yang berjudul Sang Darah Emas yang ibu ceritakan? "
"Tentu aku masih sangat ingat, memang nya kenapa"
"Pemilik darah emas adalah darah terlangka yang sangat diincar bahkan karena darah emas tersebut banyak membawa petaka bagi dunia"
"Terus apa hubungannya dengan situasi saat ini? ini bukan yang tepat untuk bercerita ibu"
"Dengarkan sampai habis Kin! Apa kau melihat tentang hancurnya markas White Wings yang ada diberita?"
"Iya aku melihatnya"
"Mereka semua yang dianggap teroris adalah memiliki darah emas ditubuh mereka, seluruh orang yang tewas disana adalah rekan ayah dan ibumu, dan kau, ayahmu dan aku memiliki darah emas itu kecuali adikmu, sebenarnya alasan kita berpindah-pindah bukan karena pekerjaan ayah dan ibu, kita terus berpindah-pindah negara karena untuk mencari jalan menuju ke negara perdamaian dan perlindungan yaitu jepang, disana pemilik darah emas akan dilindungi dan seluruh negara dilarang masuk untuk memburu pemilik darah emas, sebenarnya ibu dan ayah ingin mengatakan ini saat sampai di jepang tapi sepertinya keadaan kita sangat buruk"
"Jadi legenda itu nyata? dan diceritakan tersebut mengatakan pemilik darah emas membawa bencana ke dunia memang bencana apa sampai-sampai kita diburu seperti ini aku tidak mengerti!"
"Pemilik darah emas membawa bencana yaitu gerbang neraka, gerbang tersebut akan muncul ke dunia untuk mencari darah emas dan dari gerbang tersebut akan muncul jutaan bahkan miliaran monster mengerikan yang tidak pernah dilihat siapapun, dan tahun ini jika masih ada pemilik darah emas didunia ini maka dunia ini akan mengalami kehancuran yang sangat mengerikan, maka dari itu pemilik darah emas sepertimu diburu"
"Sial! mereka mulai mengejar kita! Ryoko jaga Kin dan Elysia akan ku hadapi mereka dan gunakanlah kekuatanmu itu jika sudah terpojok"
"Baiklah! aku tahu, aku mencintaimu sayang"
"Aku juga mencintaimu Ryoko, Kin! kau adalah jagoan ayah! ayah mengandalkanmu jagalah adikmu aku sayang kalian semua, Ryoko cepat pergi!"
Kin terdiam dan mulai meneteskan air matanya dan hanya bisa melihat ayahnya dikepung oleh pasukan khusus Black Arm, sementara itu Ryoko ibu Kin terus berkendara menuju ke arah pantai. Ryoko Ibu Kin pun meminta mereka untuk berpegangan dengan erat, mobil mereka dipepet puluhan mobil langsung, tapi saat akan dihentikan mobil mereka secara tiba-tiba menghilang. Kin pun terkejut karena mereka telah tiba di pantai.
"Ibu apa kau baik-baik saja, bagaimana bisa kita bisa tiba pantai ini!?'
"Kin pemilik darah emas dianugerahi kekuatan yang hebat tadi kita bisa berpindah pasti karena ayahmu yang memasang kekuatannya dimobil ini, Kin sebentar lagi mereka akan sampai disini cepat bawa adikmu ke tiang besi disana, alat itu bisa memindahkan kalian berdua ke jepang"
"Baiklah, tapi ayah dan ibu bagaimana!"
"Cepat Kin!, ibu sangat menyayangi kalian berdua"
"Ibu!"
"Maaf Elysia ibu membuatmu menangis"
Tapi saat akan menuju ke tiang tersebut tiba-tiba tubuh Kin dan Elysia membeku. Melihat itu Ibu kin sangat terkejut karena yang menyebabkan Kin dan Elysia tidak bisa bergerak karena kekuatan dari salah satu jenderal Black Arm Adelard Corius.
"Salah satu Pemilik darah emas Ryoko Yamamoto yang merepotkan"
"Kalian selalu dan selalu memburu pemilik darah emas seperti kami! padahal kalian sendiri menggunakan kekuatan dari benda terkutuk itu! kalian semua bahkan lebih hina dari kami! lepaskan kekuatanmu dari anak-anakku! jika tidak akan kuhancurkan kalian semua"
"Menakutkan sekali, coba saja kau gunakan kekuatanmu itu karena aku tahu jangkauan kekuatanmu akan mengenai anak-anakmu'
Tiba-tiba dari kejauhan muncul ayah Kin dan secara langsung menyerang Jenderal Adelard dengan sebuah tombak. Ayah Kin mengeluarkan kekuatannya bernama Fire Dragon, tombaknya pun mengejar jenderal Adelard sehingga kekuatan yang membuat Kin dan Elysia terlepas. Tapi tiba-tiba muncul seseorang yang menangkap tombak Ayah Kin yang hampir mengenai Jenderal Adelard.
"Coruis aku heran mengapa kau bisa menjadi jenderal dengan kekuatan lemah seperti itu"
"Jenderal ke 4 Afrey Jastagin, jaga mulutmu kecerdasanku bahkan melebihi mu jika tidak ada aku yang membuat strategi kalian bisa apa"
"Cih! Laki-laki dengan tombak api Joe alexander dulu kau sangat kuat bahkan bisa melukai orang itu, tapi lihatlah sekarang kau lemah dan rapuh"
"Kau pemuda yang dulu itu, kau sama sekali tidak berubah bahkan sifat menyebalkanmu itu"
"Hahaha terima kasih pujiannya, tapi saat ini aku tidak punya waktu untuk berbicara dan bernostalgia denganmu, Eksekusi mereka semua!"
Afrey yang masih memegang tombak Joe langsung menghancurkannya jadi debu. Tiba-tiba muncul 10 orang yang mengepung mereka semua ayah Kin pun tidak bisa berbuat banyak karena tombak yang selama ini ia gunakan untuk bertarung telah hancur, Ryoko pun mengusulkan sebuah rencana, ia akan menggunakan kekuatannya dan membuat pelarian untuk Kin dan Elysia.
"Sayang akan ku gunakan kekuatanku kau lindungilah Kin dan Elysia, tenang saja kali ini aku bisa menggunakannya"
"Aku percaya padamu Ryoko!"
Tapi hal mengejutkan terjadi Elysia tiba-tiba berlari menuju Ryoko sambil menangis hal itu membuat Ryoko membatalkan kekuatannya tapi secara mengejutkan Elysia mengeluarkan sebuah pisau dan menusuk ke arah jantung Ryoko. Ryoko pun ambruk seketika.
"Ryoko!!! Elysia apa yang kau lakukan dia adalah ibumu!"
Joe pun menatap mata Elysia dan menyadari bahwa ia telah dikendalikan. Elysia pun jatuh pingsan dan salah satu dari 10 orang yang mengepung mereka pun tertawa terbahak-bahak.
"Hahahahahahaha!!! ironis sekali lihat anaknya membunuh orang tuanya sendiri! hahahahahaha!!!"
"Kau wanita sialan! anakku tidak membunuh siapapun kaulah mengendalikan anakku dan membunuh Ryoko!!!"
Kin pun terduduk lemas sambil melihat ibunya yang telah terbaring dengan darah terus keluar, Joe langsung mengeluarkan sisa kekutannya yaitu tombak berapi nya dan langsung menyerang mereka.
"Jangan khawatir tombaknya telah aku hancurkan itu hanya tombak lemah yang dibuat dari sisa kekuatannya kalian bersepuluh tidak usah ikut campur biar aku hadapi dia dan mengakhiri hidupnya secara langsung, Adelard kau urus anak-anak itu"
"Tidak usah mengaturku aku juga tahu"
"Kin! sadarlah dan lindungi adikmu! ayah akan mengulur waktu kalian cepat pergi dan hiduplah!"
Jenderal Afrey pun melancarkan serangannya menggunakan sebuah pedang, pertarungan pun terjadi Joe dengan sisa kekuatannya sekuat tenaga menghadapi Afrey. Perlahan tombak api Joe terkikis oleh pedang Afrey Joe pun perlahan hampir kehilangan kesadaranya.
"Kekuatan itu ternyata kau yang dulu membunuh adikku!"
"Hehehe sekarang giliranmu, apa kau tahu kata-kata terakhir adikmu aku mohon ampuni aku aku ingin bertemu kakakku untuk meminta maaf melihatnya memelas sungguh sangat menyenagkan hahahaha!!!"
"Keparat kau!!!"
Joe secara mengejutkan mencipatkan sebuah tombak api yang sangat besar bahkan membuat afrey terkejut. Joe yang sangat emosi dan marah langsung melempar tombak apinya ke arah muka Afrey, serangan itu pun meleset akan tetapi setengah muka afrey terbakar cukup parah bahkan membuatnya hampir tewas.
"Ahh muka ku!!!"
Melihat hal itu Jenderal Adelard dan seluruh pasukan disana sangat terkejut Adelard yang mempunyai kekuatan oenyembuhan pun langsung menolong Jenderal Afrey.
"Kau berhutang nyawa padaku, kecacatan di mukamu tidak akan bisa hilang"
"Sialan kau Joe!"
Jenderal Afrey yang ingin menyerang Joe pun batal karena Joe telah tewas sebelum dibunuh Afrey. Afrey yang melihat itu sangat marah dan berteriak keras ia pun mulai mencari Kin dan Elysia tapi karena kelengahan mereka Kin berhasil kabur bersama adiknya menggunakan teleport yang berbentuk tiang tersebut, teleport tersebut hanya bisa digunakan 1x pakai dan akan hancur sendiri jika sudah digunakan.
"AHH!!!!!!! keparat lihat saja nanti akan ku balaskan perbuatanmu ini Joe ke anak-anakmu mu!!!"
***
Kin dan Elysia terbagun di sebuah gang sampit, mereka berdua pingsan akibat teleport tersebut Kin oun terbangun karena tetesa air yang mengenai mukannya, saat terbangun Kin langsung memeluk adiknya dan menangis. sambil menangis dan marah Kin oun bersumpah akan membalas semua perbuatan mereka.
"Afrey, Adelard dan wanita berambut merah tersebut kalian bertiga dan seluruh organisasi yang membuat ayah dan ibuku terbunuh akan kuhancurkan kalian semua!!!"