Jantungku seperti baru saja melompat ke perut, saat melihat pemandang yang mampu membuat aku langsung tercekat di tempatku, dengan ketakutan yang luar biasa.
Sean menggendong Kean! Kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa pria itu bisa menggendong putraku senyaman itu? Tidak, Tuhan! Tolong ... jangan sampai terjadi. Aku tidak mau pria itu menyentuh putraku. Aku tidak mau!
Pemandangan itu sontak saja membuat aku ketakutan dan terancam jadi campur aduk. Karena, bagaimana jika pria itu mengambil Kean dariku, dan menjauhkanya. Oh, Tuhan. Lebih baik aku mati!
Tak ingin terjadi hal yang tak aku inginkan. Aku pun segera berlari ke arah pria itu, berniat menjauhkan Kean darinya dengan cepat. Kean hanya putraku. Hanya putraku. Tidak ada yang boleh mengambilnya dariku!