Masa Dahulu

sekarang adalah musim panas dan cuaca sangat panas, lucas sedang belajar di teras tengah rumah dengan menggunakan kaos putih dan celana pendek. Lucas Addison nama lengkapnya.. dia adalah laki-laki berusia 17 tahun yang sedang mengikuti ujian akhir semester, Lucas adalah anak dari pemilik perusahaan yang masih dalam tahap standar, termasuk terpandang dikotanya, jeany seorang wanita usia 15 tahun yang dikatakan orang adalah adik Lucas.. menggunakan drees rumahan berwarna kuning datang dan menghampiri lucas dengan larian yang sangat berisik langsung duduk di sampingnya dan membuka percakapan

" kak.. kenapa kau tidak bilang apa-apa padaku ????"

"tentang apa ?"

"katanya kau akan pergi ke Amerika untuk melanjutkan kuliah ? kenapa aku baru tahu ?"

"dari mana kamu dengar ?"

"tadi bibi bilang bahwa nanti aku harus terbiasa tanpa kaka, lalu aku bertanya dan dia menceritakan padaku bahwa kau akan pergi … apa itu benar kak ?"

"… sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu agar kau tidak memikirkannya.. tapi jika kau sudah mendengarnya terpaksa aku jujur, benar bahwa aku akan pergi ke amerika untuk kuliah .."

"tapi bukankah kaka yang bilang sendiri.. bahwa kaka sangat tidak suka pergi ke amerika ? apakah karena pristiwa 3 minggu yang lalu .. makanya kaka berusaha menghindariku ?

3 minggu yang lalu memang sempat terjadi kejadian yang membuat Lucas sakit kepala, bagaimana tidak.. adiknya ini tiba-tiba menyatakan perasaan padanya dan itu adalah satu hal yang mustahil dan sangat tidak mungkin, Lucas bukannya tidak suka jeany, dari segi penampilan Jeany mempunyai wajah mungil yang manis, kulit yang putih bersih.. bentuk mata sipit dan bulat dan ada lipatan mata yang indah serta bulu mata lentik dan lebat, bibirnya tipis berwarna merah manis, hidung yang sangat mancung.. tidak diragukan bahwa jeany adalah anak perempuan yang mempunyai bakat menjadi wanita yang sangat cantik dan idaman banyak lelaki. namun dalam segi hubungan mereka adalah saudara dan tidak bisa dipungkiri.. tidak ada namanya saudara yang akan pacaran atau menikah, apalagi mereka adalah anak dari pebisnis terpandang walau hanya di kota mereka saja .. namun tetap saja, hal seperti itu adalah mustahil ditambah Lucas belum mengerti yang namanya MENCINTAI seorang gadis, karena selama ini dia hanya sangat berfokus pada pelajaran dan itulah hobby nya. Dan saat ini kepergian Lucas yang direncanakan nya 20 % memang untuk menghindari jeany

"kak.. kenapa malah melamun.. apa itu benar ?" tiba-tiba jeany membuyarkan lamunan Lucas

"Jeany.. kau ini benar-benar adikku yang bodoh.. untuk apa aku terusik oleh pernyataan cintamu yang konyol itu "

"lalu apa lagi yang bisa dijadikan alasan ?? hanya diriku saja yang bisa jadi alasan dan masuk akal untuk dijadikan alasan"

"tidak seperti itu jeany.. setiap perasaan dan pemikiran manusia bisa berubah-rubah dalam sesaat..dulu saat usiamu 7 tahun kau tidak suka wortel, tapi sekarang kau malah menyukai wortel... akupun sama .. kemarin aku tidak ingin ke amerika, tapi sekarang aku ingin.. bisa karena alasan ilmu disana yang lebih mendalam.. atau bisa karena lain-lainnya, jadi tidak perlu memikirkan hal yang tidak perlu.. fokus lah pada pelajaranmu"

"tapi kak.. apakah kau tidak akan menjawab atau merubah perasaanku sebelum pergi jika memang kau akan tetap pergi ? kau bahkan malah kabur setelah aku menyatakan perasaan" ucap jeany yang merasa sedih karena sudah pasti dia akan ditinggalkan

"jeany jawabanku akan perasaanmu adalah tetap tidak, aku menyayangimu namun itu adalah hubungan sebatas kau adalah adikku, aku tidak akan memandang dirimu sebagai seorang wanita, karena kau adalah adikku.. dan aku menyayangimu sebatas kau adikku yang harus aku lindungi .."

"namun jika suatu saat takdir berkata aku bukanlah adikmu, maukah kau memikirkan kembali perasaan itu ?"

"aku tidak akan berubah sama sekali, karena tidak mungkin kau bukanlah adikku, karena kenyataan dari awal kau memanglah adikku jean.."

"baiklah.. aku sudah lega, ku harap kamu tidak menyesal.. karena sudah menolakku.. tapi bisakah kau tidak perlu pergi kak ??"

"tekad ku sudah bulat.. belajar lah dengan giat dan aku akan menunggumu menyusulku ke tempat kuliahku .. ok ??"

"tidak.. untuk apa aku pergi menyusulmu dan nanti aku akan ditinggalkan lagi olehmu ketika aku lulus.. biarkan saja seperti ini"

"jeany.. ku harap kamu mengerti dan suatu saat kamu pasti bisa menemukan seorang yang bisa melindungimu.. tidak seperti aku yang mencampakanmu"

"terimakasih untuk hiburanmu kaka.. tapi..." saat jeany belum menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba salah satu pelayan rumah menghampiri mereka dan berkata bahwa orang tua mereka baru saja tiba, dan pelayan itu mengatakan bahwa agar lebih baik untuk menyambut kehadiran kedua orang tuanya itu, saat mereka hendak akan pergi Lucas bertanya pada jeany "jeany apa tadi kamu mau mengatakan sesuatu ?" jeany terdiam sebentar dan akhirnya menggelengkan kepala lalu berkata " tidak jadi .. " lucas tidak memikirkannya lagi dan dia hendak pergi keruang tamu dimana orang tuanya berada di belakangnya jeany mengikuti

"ayah ibu.. bagaimana perjalanan bisnis kalian ? apakah lancar-lancar saja ?" tanya lucas pada kedua orang tuanya

"pekerjaan memang sangat berat Lucas, namun perjalanan kami hampir sama saja dengan honeymoon..betulkan sayang ?" ucap ayah Lucas menggoda istrinya

"jangan berkata hal yang memalukan pada anak-anak.. " timpal ibu lucas pada ayah nya sambil mencubit putar lemak ayah lucas, ayah Lucas pun meringis kesakitan dan berkata "baiklah.. baiklah maafkan aku, bisakah kau juga jangan melakukan kekerasan pada pasanganmu didepan anak-anak ?" ibu Lucas pun menjawab "maaf sayang tanganku sedikit licin, ah.. aku melupakan anak-anakku, bagaimana kabar kalian ? apakah kalian baik-baik saja selama kami tidak ada ?" lucas menjawab, "kami baik-baik saja bu.. namun ada yang ingin aku bicarakan pada kalian nanti" ibu dan ayah Lucas bertanya penasaran "tentang apa itu nak ?" lucas menjawab "tidaklah bagus jika kita berbicara sambil makan siang ya kan.. ayah dan ibu ayo .." saat itu ayah dan ibu lucas juga mengingat "ah.. betul juga waktu cepat berlalu, aku dan ibu mu akan mengganti pakaian lalu kami akan pergi ke ruang makan, kalian tunggulah disana ya.." lucas dan jeany menjawab serempak "baik ayah .. " mereka pergi kemeja makan.. dan disana makanan baru saja di sajikan dan ditata diatas meja, untuk akhir-akhir ini lucas merasa Jeany jarang bicara kepada kedua orang tuanya, seperti terlihat canggung namun Lucas tidak banyak berfikir, baginya mungkin saat ini jeany sedang mengalami puber dimana saat nya iya beanjak dewasa. untuk kedua orang tua lucas dan jeany adalah orang tua yang ramah dan hangat dalam keluarga, mereka adalah orang tua yang humoris namun terkadang ada suatu waktu mereka berubah menjadi orang tua yang tegas.

Tidak lama kedua orang tua mereka Albert addison dan Mei Addison datang kemeja makan langsung duduk dan Mei berkata " maaf menunggu lama.. ayo kita segera makan, pasti kalian sudah lapar" Jeany bicara " aku tidak lapar bu, ayah.. ayo makan.." sambil tersenyum. di saat makan siang berlangsung Albert bertanya pada Lucas "apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan Lucas ?" Lucas langsung menaruh sendok yang sedang ia gunakan " ayah.. ibu.. sebenarnya aku ingin melanjutkan study ku ke amerika " semua langsung terdiam lalu mei berkata "Lucas bukankah kau tidak ingin pergi ke amerika, namun sekarang kau tiba-tiba mau pergi ? apakah ada yang mengganggumu disini ?" lucas menjawab "apa yang bisa menggangguku bu, ini memang kemauanku karena ada jurusan yang sangat aku inginkan disana akhir-akhir ini "lalu Mei menjawab lagi "baiklah jika itu maumu ayah dan ibu hanya berharap yang terbaik darimu, selama itu positif ayah dan ibu menyetujuinya Lucas betulkan sayang ?" tanya ibu Lucas pada ayah nya "betul sekali.. selama itu bagus menurutmu lakukan lah lucas " akhirnya mereka berbincang-bincang tentang berbagai hal, semua telihat tersenyum dan tertawa namun tidak dengan jeany, walaupun tersenyum tapi tetap raut wajahnya agak kusut, dan akhirnya dia bicara " ayah.. ibu.. kakak.. aku sudah kenyang, aku akan kembali kekamarku dan mengerjakan pr musim panasku ya..terimakasih makanannya" jeany langsung berlari tanpa menunggu jawaban pergi kekamarnya ibunya berkata "ada apa dengannya.. biasanya dia paling banyak makan ?" "jangang terlalu khawatir sayang, mungkin dia hanya terkena sindrom puber.. karena dia sekarang sudah kelas 1 sma.." ucap ayahnya "betul juga .. ayo kita lanjutkan makannya," mereka bertiga melanjutkan makan siang lagi tanpa memikirkan apapun, tapi Lucas diam-diam berkata dalam hatinya bahwa tingkah jeany ada kaitannya dengan pengumuman akan kepergiannya ke amerika.. hanya lucas yang tahu itu.