"tunggu dulu, mengapa aku takut jeany menyukai laki-laki itu ??? apa aku sudah gila.. yang pasti aku belum siap melihat adik kecilku ini menjalin asmara dengan orang lain.. apa lagi desas-desus nya bocah yang kurang baik.. bocah cecunguk itu tidak mungkin kan .. apa sih yang sebenarnya ku takutkan, jeany hanya berkenalan.. dari wataknya tidak mungkin jeany menyukai anak ingusan itu.. sudah lah .. kenapa aku gusar begini.. bodoh" inilah kata hati Lucas, dia bingung dengan hatinya sendiri, sehingga tanpa sadar dia memasang wajah kusut dan akhirnya jeany menegur kakak nya duluan "kakak.. kenapa tampangmu seperti orang bodoh ? ayo kita pergi ke sekolah" ujar jeany, lucas tidak menjawabnya dan hanya mengikuti jeany. merekapun pergi bersama diantar oleh supir pribadinya.
DISEKOLAH
tibalah mereka disekolah, Jeany berjalan bersama Lucas, tiba-tiba dari belakang seorang gadis bernama laila berteriak memanggil Jeany, dia adalah teman sekelas Jeany
"ahooooy... Jeany....."
"ah... Laila, pagi-pagi begini kamu sudah berisik"
"hehehe... hari ini aku sangat bersemangat.. saat libur aku rindu bersekolah"
"jika kau bersemangat, lebih baik simpan semangatmu itu untuk mendengarkan guru bicara dan mengerjakan tugas.."
"ahhhh.. kau ini ketus sekali jeany.. ha... hai kaka Lucas" tiba-tiba Laila menyapa Lucas yang sedang cuek berjalan lurus
"oh.. hai juga kamu"
"haish.. pantas saja ada mau nya kamu menyapaku duluan.. " ucap Jeany menyela
"ah.. apa maksudmu aku ada mau .. dasar kau ini"
"biasa juga kita tak pernah tegur sapa.." ujar jeany jengkel
"jangan seperti itu jeany, kau ini kenapa pagi-pagi sudah protes, ayok kita ke kelas"
"hahhh.. begitulah Jeany itu, walau cantik tapi tidak mau berinteraksi dengan kita..malah bergabung dengan anak-anak bodoh .. sebegitu ingin terlihat cantik kah .." tiba-tiba laila menggerutu pada saahabatnya baru datang
tapi Jeany masa bodo dengan omongan Laila dan hanya pergi ke kelas dengan santai
"Jeany, sebaiknya kamu tidak perlu terlalu dingin pada orang lain walaupun mereka menjengkelkan" ucap Lucas pada jeany
"tidak ada gunanya kita memberi senyum pada keledai "
sebenarnya jeany memang jengkel pada anak yang bernama Laila, didepan Lucas dia sering bersikap sok ramah padanya, tapi dibelakang dia sering membuat gosip yang berlebihan, contohnya seperti tadi saat dia marah pada jeany, dia berkata berlebihan dengan mengatakan jeany ingin terlihat lebih cantik, nyatanya jeany memang anak perempuan yang suple, mudah bergaul tapi dengan syarat temannya itu tidak bertindak sok atau mempunyai prilaku yang jelek. jeany lebih suka bergaul dengan anak perempuan yang kurang mampu atau biasa saja, dari pada dengan perempuan cantik tetapi banyak tingkah. dilain sisi ada juga alasan jeany jengkel pada laila, karena dia cemburu. laila yang bodoh itu masih mempunyai peluang menjadi pacar dari kakak nya, sementara Jeany sama sekali tidak memiliki peluang dan itulah kenyataan bahwa mereka kakak dan adik.
"hei.. ayo masuk kekelas mu, aku mau pergi ke kelasku ya"
"ok kak, terimakasih sudah mengantar"
"siapa yang mengantarmu ? aku memang sekalian lewat saja ko" Lucas berkata dengan nada usil
"ah... yasudah lah terserah kau saja, dasar kakak bodoh !!"
"hahaha.. bercanda, apa nanti kamu mau makan siang bersama denganku ?"
"hmmm... baiklah, janji belikan aku susu strawbery di kantin ya"
"ok.. kalo begitu aku pergi dulu ke kelas ya..dah"
Jeany pun masuk kelas, tepat ketika dia duduk dikursi seorang anak bernama Teresa datang ke meja Jeany, Teresa adalah anak yang dulu pernah Jeany tolong, dulu Teresa merupakan anak yang sangat gemuk, bobot badannya sekitar 89 kg, dengan tinggi badan hanya 155cm, saat itu teresa sering mendapat perlakuan tidak enak dari anak-anak sekolahnya, kadang diluar sekolah pun seperti itu. suau saat Jeany yang sedang melaksanakan tugas piket melihat dengan mata kepala sendiri pembulyan yang dilakukan anak-anak kelas pada teresa sudah masuk ke taraf meresahkan, jeany membela teresa dan melaporkan kejadian itu pada guru, tidak sampai disitu saja.. setelah kejadian itu Teresa dibantu menjalani pola hidup sehat oleh Jeany, awalnya memang berat untuk Teresa, tapi tidak ada usaha yang akan sia-sia, berat Teresa saat ini sudah mencapai ke 50kg, tanpa obat diet dan sebagainya.. memang saat itu teresa sangatlah gila makan, dan tidak sudi menjalankan pola hidup sehat. dari kejadian itu memang Jeany tidak banyak bicara, namun bagi Teresa Jeany adalah gadis yang sangat baik dan bisa dibilang pahlawannya. setiap kali mengajak bicara Jeany, Jeany memang selalu berucap seperlunya, tapi teresa tahu, jauh didalam diri Jeany dia adalah gadis yang baik. dan teresa adalah fans berat dari gadis dingin itu.
"hai.. jeany ..apa kau.. bisa membantuku ?"
"hmmm.. apa yang perlu ku bantu ?" tanya jeany
"ah.. ada pelajaran matematika yang rumus nya sulit bagiku, bisakah kau mengajariku ?"
saat jeany akan menjawab, tiba-tiba dari bangku belakang terdengar suara perempuan dengan sinis berkata
"hah.. Seorang Jeany mana mungkin mau membantumu.. jangan harap" ternyata dia adalah Laila, perempuan yang tadi bertemu digerbang sekolah
"hei... kenapa kau berkata begitu pada Jeany ? dia itu adalah orang baik"
"hahaha.. anak bodoh, kau tidak tahu apa tadi dia berprilaku sangat tidak mengenakan padaku di gerbang"
"bukan biasanya kamu yang selalu mengganggu jeany seperti saat ini ?" timpal teresa
"apa kau bilang ...?!!!"
"sudahlah, jangan menggubris ucapan yang tidak perlu, jika kau ada yang tak bisa cepat kemari dan tunjukan padaku" ucap jeany
"cihhh.. anak yang sok baik sedang tebar pesona"
begitulah setiap kali jeany dan laila bertemu, selalu laila yang memulai dan jeany bereaksi dengan santai. jeany telah selesai mengajari rumus matematika yang teresa tidak mengerti, tiba-tiba ada pesan masuk ke handphone jeany, saat jeany lihat pesan dari ayahnya yang bertuliskan
"jean... jika kau sempat tolong telepon ayah ya, aku punya hal baik untuk dibicarakan dan meminta pendapatmu, prihal pertemuan dengan anak laki-laki itu"
jeany pun menjawab pada ayah nya
"nanti saat istirahat aku akan mengabarimu ayah, prihal pendapatku aku akan menerima dengan senang hati, namun jika dijodohkan izinkan aku mengenal orangnya terlebih dahulu ya ayah..."
"kamu memang paling baik sayang...terimkasih anak manisku " jawab ayahnya
tidak lama gurupun datang dan pelajaranpun dimulai, selama pelajaran yang dipelajari jeany memperhatikan guru dengan seksama, namun lambat laun Jeany termakana atas fikirannya "hmmm ... kalo saja aku tak mendengar obrolah ayah dan ibu tentang masalah finansial perusahaan ayah, dan maksud dari berkenalan dengan anak laki-laki itu.. aku akan tetap mengejar kakak.. tapi berhubung aku harus membayar hutang budi dari kedua orang tua ku atas kebaikan mereka.. aku malah menjerumuskan diriku ke jalan yang menurutku tidak ku sukai, tapi sudahlah.. bagus jika anak laki-laki itu benar-benar bocah tengik, aku bisa langsung mendekati orang tuanya saja dan meminta kompensasi atau meminta dia jadi anakku.. hahaha.." begitula fikiran jeany, seorang jeany yang belum dewasa dalam bertingkah dan berfikir...