West ternganga mendengar perkataan Leona barusan. Dia tak menyangka wanita itu mengajaknya bercinta. Padahal sebelumnya mereka sudah sepakat untuk tidak melakukan hal itu sebelum menikah.
“Kau hanya terbawa perasaan sesaat, Leona,” kata West memandang netra violet satu per satu.
Sebelumnya Leona juga seperti ini ketika mengetahui fakta menyakitkan tentang Mark. Kesedihan yang mendalam membuat wanita itu hilang kendali, sampai meminta West menciumnya hingga hal itu terjadi. Sekarang juga demikian. Setidaknya itulah yang West pikirkan.
Leona menggeleng cepat. “Aku yakin ini bukan perasaan sesaat. Ada luapan yang tidak kumengerti di sini,” tuturnya mengusap pelan dada sendiri.
West menurunkan tangan Leona ke bawah, kemudian menundukkan kepala. Senyum kecut tergambar di parasnya.
“Kau juga seperti ini waktu itu. Paginya kau meminta maaf dan mengatakan itu sebuah kesalahan.”