(Warning: Including 18+ content)
“Dalam Bahasa Jepang, neko berarti kucing. Kamu tau apa yang seekor kucing lakukan?” disapukannya ibu jari Hanawa secara pelan pada bibir plump gadis itu.
Leonxora Quintrelle—pianis usia 18 tahun, phobia akan angsa dan juga selalu menyembunyikan lengannya di balik sarung tangan itu menggeleng.
“No, Master.”
“Menyenangkan tuannya,” bisik Hanawa.
Lahir serta tumbuh dengan background hidup yang gelap, dua hal yang mampu menggambarkan sosok Jogasaki Reiji Hanawa—pria tanpa wajah, a nightmare dressed like a sweet dream.
“You’re only a pet to me, tidak lebih. Got it?”
Dikisahkan dua orang dengan trauma mental dan kisah kelam masing-masing bertemu, bisakah keduanya berakhir saling menyembuhkan dan jatuh cinta? Or is it too dark to fall?