Z3e_zeesty

Masa muda adalah masa yang paling bahagia. Masa SMA adalah masa yang terindah. Dan Cinta akan manis menjadi sebuah kisah antar pasangan adam dan hawa .

Ardhan Cahyo Aji Pamungkas, pemuda SMA yang menemukan cinta pertamanya di sekolah. Berawal dari jiwa kemanusiaannya yang menolong seorang gadis bernama Anaya Paramitha. 

Menjadi pasangan kekasih yang selalu indah dipandang mata seantero sekolah. Yang mengukir kisah indah tentang Cinta.

Tetapi dihadapkan masalah pelik saat usia muda Ardhan diminta menikah oleh Anaya karena tidak ingin dijodohkan orang tuanya. 

Akankah mereka bisa mengatasinya?
Dapatkah mereka mengambil keputusan yang tepat?
Mungkinkah mereka menikah disaat menjadi siswa putih abu-abu? 
Ataukah kisah mereka akan menjadi kisah yang kelabu?



Selamat menikmati kisah dari penulis amatiran. Yang hanya ingin menyalurkan kehaluan tentang masa SMA :) 

Happy Reading



Note :

Cerita ini 100% asli pemikiran dari author. 
Jika ada kesamaan nama, tempat dan situasi itu hanya kebetulan semata. 

Harap maklum! Penulis baru masih banyak kekurangan dan salah penulisan kata. Boleh komen dan kasih kritik serta saran! 

Terima kasih

cover by : @neptunus_96

Cinta Yang Belum Kelar

" Hello Baby. Oh iam very sad to hear the news of your accident." 


Wanita itu bernama Bianca. Wanita yang selalu saja menempeli Gilang setelah tahu istrinya meninggal. Tanpa takut, tanpa malu dan tanpa etika selalu saja bersikap seperti lintah darat yang menempelinya tanpa diharapkan. 


" Menyingkirlah dariku, Bi. Atau aku akan panggilkan security untuk menyeretmu dari sini!" geram Gilang pada wanita di depannya.


" Oh, aku takut. Kamu jangan galak-galak begitu Beb. Aku ini calon istrimu," ucap Bianca  dengan nada manja yang menyebalkan di telinga Gilang. 


" Jangan terlalu banyak bermimpi! Aku tidak menginginkan istri sepertimu!" sinis Gilang pada Bianca.


" Baiklah. Terserah apa katamu. Lihatlah apa yang ku bawa untukmu. Makanan kesukaanmu. Aku tahu kamu tidak akan bernafsu makan dengan makanan di rumah sakit ini. Sekarang buka mulutmu!" perintah Bianca yang sudah menyendokkan makanan ke mulut Gilang. 


Mengesalkan