Memaafkan.

Ruangan dingin itu terasa sunyi. Karena tak ada pembicaraan lagi setelah pertanyaan yang di lontarkan Rendra.

Anaya terus menggenggam jemari Ardhan, padahal dirinya pun butuh istirahat.

" Istirahatlah! Biar aku yang jaga Ardhan di sini," ucap Rendra setengah memerintah.

Anaya mengabaikan ucapan Rendra. Membuat lelaki itu geram karena adiknya sangat keras kepala. Rendra hendak menegurnya lagi. Namun urung, karena tiba-tiba ada pergerakan dari Ardhan.

" Chagi," lirih Ardhan membuat Anaya berbinar bahagia. Akhirnya suaminya sadar juga setelah satu jam ia tertidur.

" Chagi-a?!" ucap Anaya semakin mengeratkan genggamannya. Namun, Ardhan kembali terdiam setelah tadi memanggil Anaya. Mungkin Ardhan masih dalam posisi tidur tapi ia hanya mengigau.

Anaya semakin meneteskan air mata. Hingga membasahi genggamannya pada Ardhan.