Lima bulan berlalu setelah Abimanyu kembali ke Jakarta. Maya menjalankan rutinitas seperti biasa. Dia masih berusaha menata hati lagi, meski masih terasa begitu sulit.
Siang itu, Mr. Khan memanggil Maya ke ruangannya.
“Kamu sibuk malam ini?” tanya Mr. Khan kepada Maya.
Maya tampak berpikir sejenak dan menjepit kedua bibirnya.
“Tidak. Ada apa, Pak?” Kening Maya tampak berkerut.
Mr. Khan menumpu kedua tangan di atas meja dan melihat ke arah Maya.
“Istriku mengundangmu makan malam di rumah. Sudah lama dia tidak bertemu denganmu. Katanya dia sangat merindukanmu,” jelas Mr. Khan.
Mr. dan Mrs. Khan memang tidak mempunyai anak, oleh karena itu mereka sudah menganggap Maya dan Janki seperti anak sendiri. Ditambah mereka berdua juga sudah tidak mempunyai orang tua.
Maya menerima undangan dari Mrs. Khan.
“Apa aku perlu membawa Janki dan Raja?”
“Tentu, bawalah mereka. Istriku pasti juga merindukan mereka.” Mr. Khan tersenyum.
***