Pagi hari, Maya bangun lebih dulu dari Abimanyu. Dia memandangi wajah suaminya yang tengah tertidur lelap. Entah kenapa perasaan menjadi tidak enak, lebih gelisah dari tadi malam. Wanita itu memeluk erat sang suami, seakan takut kehilangannya.
Abimanyu yang tahu Maya sedang memeluknya, membalas pelukan itu dengan erat. Dia mengecup keningnya.
“Hari ini kamu di rumah saja ya?” pinta Maya dengan raut wajah yang terlihat cemas.
“Kenapa?” tanya Abimanyu dengan mata masih tertutup.
“Entahlah, perasaanku tidak enak,” jawabnya sambil menatap suaminya.
Abimanyu tersenyum, lantas membuka mata.
“Apakah kekhawatiranmu berkaitan dengan Lina?”
Maya mengangguk. “Aku takut jika terjadi sesuatu padamu.”
“Bagaimana kalau hari ini kita jalan-jalan?” ajak Abimanyu, “siapa tahu dengan jalan-jalan bisa menghilangkan kekhawatiranmu.”
“Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu.” Maya bersiap-siap ke kamar mandi.
“Mau aku temani?” goda Abimanyu.