Gunung es paling tinggi.

Kretek! Kretek!

Suara percikan api unggun terdengar bersahabat, menciptakan kehangatan di sekeliling ruang gua yang gelap. Umbi-umbian kering yang sudah dibakar, dan mulai perlahan disantap Zhao Yang. Kulit ari yang gersang dan sedikit berdebu bahkan tidak lagi terasa panas.

Zhao Yang menyantap sebagian umbi lonjong sembari menatap keberadaan An Zan yang masih terbaring lemah. Karena sisa malam yang melelahkan, Zhao Yang tidak menghiraukannya. Satu ekor ikan bakar kembali ditarik kasar untuk mengisi perut yang lapar.

Cukup mengenyangkan! Zhao Yang menyisakan satu umbian dan satu ekor ikan. Siapa tahu An Zan akan bangun dan mencari makan? Zhao Yang menyenderkan tubuhnya di berbatuan tinggi dalam gua.

"Haaa … terserah kau saja kalau begitu! Kalau kau sadar, kau bisa menghabiskannya sendiri."

Zhao Yang merasa kenyang, dirinya bersedekap tangan untuk lebih menenangkan pikiran. Dua kelopak mata yang lelah akhirnya mengatup rapat.