Jebakan 2

Rio langsung mematung saat lelaki di seberang sana menawarkan sesuatu. Tentu saja hal ini membuat dia ragu untuk tidak mempercayai ucapannya. Apakah benar mereka ada di sana? Apakah benar lelaki itu bersama ayah dan bundanya? Rio mulai memikirkan serta membayangkan apa yang terjadi setelah ini. Dengan cepat, dia mencoba menyingkirkan bayangan-bayangan membahagiakan yang ada di benaknya. Tidak semudah itu ayah dan bunda akan memaafkan mereka, apalagi kalau sampai berteleponan seperti ini. Rio mencoba untuk meyakini hal itu.

"Hallo? Rio? Ray? Apakah kalian di sana?" Mata Rio langsung membelalak dengan lebar. Dia mendengar suara yang sudah sangat dia kenal. Tubuhnya langsung bergemetar, jantung berdegup cepat dan mata yang mulai memanas mencoba menahan air mata. Melihat sang kakak bereaksi mencurigakan, Ray llangsung merampas handphone Rio lalu mendekatkannya ke telinga.

"Rio?" Adik kakak ini pun sama-sama mematung saat mendengar suara sang ayah di seberang sana.