Keseharian di Sao Paulo 2

Clairine menolehkan kepalanya menatapku. Aku hanya tersenyum tipis lalu bangkit dari duduk. Aku meminta izin kepadanya untuk ke kamarku dan ingin membersihkan diri. Tanpa menunggu jawaban, aku langsung pergi ke kamarku. Aku yakin dia terkejut mendengar aku mengatakan hal itu. Entah mengapa aku mulai membuka hatiku kepadanya. Apakah mungkin karena aku hidup hampir setahun dengan dia? Entahlah. Aku juga tidak tahu mengapa aku menjadi seperti ini kepadanya. Aku harap dia tidak akan mengecewakanku jika dia memang benar-benar dia mencintai aku seperti yang pernah dia katakan. Clairine juga sering mengucapkan kalau dia mencintaiku setiap aku tidur di kamarnya. Ya, semoga saja dia memang gadis yang normal yang sedang tidak merencanakan sesuatu.

***