"Ya kau benar, kita akan bersenang-senang di sana setelah kau bertemu dengan Pamanmu," ucap Mama. Aku mengangkat kedua alisku. Paman? Aku memiliki seorang paman?
"Paman? Apakah aku memiliki seorang Paman, Mama?" tanyaku dengan antusias. Mama menganggukkan kepalanya.
"Tentu saja kau memilikinya. Namun kau jangan bertanya sampai kita akan bertemu dengan Pamanmu itu. Ngomong-ngomong ini pertama kalinya Mama akan melihat Kakak Papamu secara langsung," jawab Mama. Kakak Papa? Hm … kira-kira bagaimana rupanya? Apakah akan setampan Papa juga atau bahkan lebih tampan? Aku jadi penasaran. Namun Mama melarangku untuk banyak bertanya. Hal ini membuatku semakin tidak sabar bertemu dengan Paman.
"Hm … aku penasaran dengan Pamanku itu," ucapku memancing orang tuaku agar memberi tahu aku.