Kenikmatan Terakhir

Terdengar Mama berdecak karena kesal dengan apa yang Papa katakan. Lalu tak lama Mama kembali berkata, "Kau memang tidak pernah becus menjaga anakmu. Bahkan kau membiarkan dia melihat kelakuan mesummu dengan wanita jalang itu!"

PLAK!

Aku terkejut bukan main saat melihat Papa menampar pipi Mama. Aku ingin menghampirinya, namun aku tak berani, aku takut pertengkaran mereka semakin menjadi-jadi.

"GAK USAH PANGGIL DIA JALANG!" bentak Papa. Sepertinya Papa tengah membela Tante Kathlyn.

Mama yang tengah memegangi pipinya membalas, "Haha. Lucu sekali kau, Ray. Kau sudah berani membela selingkuhanmu di depanku."

"Karena gua lebih cinta sama dia daripada sama lu!"

Hatiku begitu sakit mendengar apa yang Papa katakan. Aku yakin Mama merasakan hal yang sama karena seketika saat aku melihat Mama terdiam dengan air mata yang mengalir.