Tungku Pil

Mereka semua tidak pernah mengira penatua Jing akan meminta maaf kepada murid baru yang bahkan belum tinggal di dalam sekte dalam waktu yang lama.

Menyadari fakta bahwa posisi Hao Li dan penatua Jing saja membuat semua orang keheranan, ditambah fakta Gao Tai adalah murid penatua Jing, dan Hao Li, orang yang sekarang berhadapan dengan penatua Jing, telah mempermalukan Gao Tai di ruang makan kemarin.

Bukankah lebih masuk akal jika penatua Jing memberi pelajaran kepada Hao Li alih-alih meminta maaf kepadanya? Mengapa Hao Li, menerima kehormatan yang sedemikian tingginya dari seorang penatua sekte?

Murid langsung penatua lain saja tidak akan diperlakukan sehormat Hao Li, jika mereka bersalah, para generasi mudalah yang seharusnya meminta maaf kepada generasi. Kecuali posisi mereka jauh lebih tinggi dibandingkan dengan para penatua.

Tapi bisakah seorang murid baru memiliki posisi yang lebih tinggi daripada para penatua?

Hao Li terkejut atas permintaan maaf penatua Jing. Pria tua di depannya memang membuatnya kesal saat dia berada di aula pertemuan beberapa hari yang lalu, bohong jika Hao Li sama sekali tidak memikirkan niat jahat kepada penatua Jing, apalagi setelah dia mengetahui fakta bahwa Gao Tai adalah murid langsung penatua Jing.

Kejadian semalam tidak bisa Hao Li maafkan begitu saja, tidak hanya Gao Tai berusaha melukainya, dia bahkan membuatnya berhutang kepada sekte dihari pertamanya memasuki pelataran luar.

"Aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal yang terjadi diantara kita. Anda adalah seorang penatua, anda membungkuk terlalu rendah untuk mendapatkan permintaan maaf saya. Anda membuat saya terlihat buruk di mata orang lain, penatua Jing..." balas Hao Li mengulas senyum pasrah. Dia bisa melihat murid-murid lainnya sedang menontonnya.

Penatua Jing sedikit menggelengkan kepalanya, "kesalahan tetaplah kesalahan, dan meminta maaf kepada kau sama sekali bukan hal yang memalukan. Bakatmu tinggi, jika umurmu panjang, kau bisa menjadi sosok legenda di Kerajaan Naga Merah. Bahkan jika aku membencimu, aku akan lebih memilih untuk melupakannya dan membuat namamu lebih terkenal di Kekaisaran Mei. Bagaimanapun posisi Kerajaan Naga Merah adalah yang terendah diantara tiga kerajaan utama di Kekaisaran Mei. Jika kau bisa naik ke ketinggian baru, Kerajaan Naga Merah akan memiliki seorang kultivator ahli yang akan membawa kejayaan baru bagi Kerajaan Naga Merah."

Loyalitas penatua Jing sudah tidak diragukan lagi mencapai titik tertinggi. Hao Li adalah orang yang sangat berbakat, menyingkirkannya hanya akan membawa bencana kepada Kerajaan Naga Merah. Dia tidak ingin Kerajaan Naga Merah terus diinjak oleh kerajaan lainnya, bagaimanapun Sekte Macan Hitam ada di wilayah Kerajaan Naga Merah, jika Kerajaan lain menekan Kerajaan Naga Merah, maka Sekte Macan Hitam pun akan terkena imbasnya.

Hao Li menganggukkan kepalanya mengerti dengan apa yang dikatakan oleh penatua Jing. Tiba-tiba dia terpikirkan sesuatu.

"Penatua Jing, karena kita sudah berbaikan, aku rasa tidak ada masalah lagi diantara kita."

"Ya, benar. Setelah aku mengatakannya, beban di dalam hatiku sedikit berkurang..."

"Apakah anda memiliki tungku pil?" tanya Hao Li tiba-tiba.

Mencari tungku pil akan memakan banyak waktu jika hanya dia sendiri yang mencarinya. Ditambah dengan fakta bahwa dia sama sekali tidak memiliki uang untuk membelinya, dia harus mencari uang terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan tungku pil.

Dia rasa meminta penatua Jing mencarikan tungku pil untuknya adalah pilihan yang bijak, mengenai masalah uang, dia bisa berpikir mengenai hal itu di kemudian hari.

Alis putih penatua Jing sedikit mengerut, "tungku pil? Aku memilikinya, tapi aku tidak tahu apakah itu masih berguna atau tidak. Tungku pil yang aku miliki belum pernah lagi digunakan semenjak anakku pergi dari Kerajaan Naga Merah. Mengapa kau membutuhkannya?"

"Aku hendak memberikannya kepada salah satu alkemis yang aku kenal. Dia membutuhkan tungku pil untuk membuat pil. Kebetulan tungku pil miliknya telah hancur setelah mencoba untuk menahan kekuatan pil yang terkandung di dalam pil yang berusaha dia ciptakan."

"Tungku pil miliknya hancur? Memangnya pil apa yang berusaha dia buat sampai-sampai membuat tungku pil hancur tak tersisa?"

"Pil Penyembuh Jiwa."

Begitu tiga kata itu keluar dari mulut Hao Li, penatua Jing tersentak. Pil adalah barang yang sangat di berbagai kerajaan juga sangat dicari oleh berbagai kalangan kultivator, dan untuk mendapatkannya pun sangatlah susah. Semakin tinggi tingkatan pil yang dibutuhkan, semakin langka juga keberadaannya.

Para alkemis sangat di hormati di berbagai kerajaan, baik itu di Kerajaan Naga Merah maupun di Kekaisaran Mei sekalipun. Mereka yang dapat menghasilkan berbagai pil tingkat tinggi secara tidak langsung akan mendapatkan banyak dukungan dari kekuatan yang telah di bantunya, itu juga alasan mengapa hanya ada sedikit orang yang enggak berurusan dengan para alkemis.

Menjadi seorang alkemis pun bukanlah hal yang mudah, tidak hanya dia harus bisa mengatur aliran energinya dengan benar, dia juga harus mendalami ilmu alkemis yang dikenal sangat sulit di pahami. Jumlah alkemis di Kerajaan Naga Merah bahkan hanya ada 8 orang, dan mereka adalah para alkemis kelas 9, kelas terendah diantara para alkemis.

Konon katanya hanya ada satu alkemis kelas 8 di Kerajaan Naga Merah, dan itu adalah alkemis kerajaan yang memiliki kepribadian eksentrik menurut pendapat banyak orang.

"Pil Penyembuh Jiwa?!" teriak penatua Jing sedikit tertahan karena ada sekelompok murid yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Hao Li, aku rasa membicarakannya di sini sama sekali bukan hal yang baik. Mari membicarakannya di ruanganmu..." ajak penatua Jing kepada Hao Li.

Hao Li paham mengapa penatua Jing bertindak demikian. Menurut rekaman yang tersimpan di dalam Kristal Abadi, Pil Penyembuh Jiwa adalah salah satu pil tingkat 6 yang sangat langka di Kekaisaran Mei. Bukan hanya sulit untuk membuatnya, tapi juga Pil Penyembuh Jiwa lebih sulit dibandingkan dengan pil tingkat 6 lainnya.

Jelas saja penatua Jing terkejut saat Pil Penyembuh Jiwa disebutkan oleh Hao Li.

"Apa yang kau bicarakan? Pil Penyembuh Jiwa? Apa kau yakin?" tanya penatua Jing tergesa-gesa.

"Saya yakin saya tidak salah, dia sendiri yang mengatakannya kepadaku. Jadi bagaimana, penatua Jing?"

"Hanya alkemis kelas 5 yang bisa membuat pil tingkat 6 seperti Pil Penyembuh Jiwa. Aku yakin tungku pil yang dimilikinya juga tidak rendah kualitasnya. Jika tungku pil kualitas atas saja tidak bisa menahannya, apalagi tungku pil kualitas rendahan yang aku punya?"

"Penatua Jing tidak perlu khawatir, dia berkata kalau dia hanya memerlukan tungku pil biasa untuk memprosesnya sampai sepenuhnya jadi. Kualitas tungku pil yang dia butuhkan juga bebas, yang penting tidak rusak..."

Penatua Jing menghela napasnya pelan, "hah... Baiklah, kalau begitu aku akan segera membawanya. Tapi, apa hubunganmu dengannya?"

Sangat mengejutkan ada seorang alkemis kelas 6 di Kerajaan Naga Merah, dan ternyata Hao Li mengenalnya. Akan sangat baik jika Hao Li bisa memperkenalkan alkemis kelas 6 itu ke Sekte Macan Hitam, jika saat itu tiba, posisi Hao Li akan melambung dengan cepat. Mengenal alkemis kelas 6 adalah hal yang sangat terhormat, kesempatan langka itu hanya datang pada mereka yang beruntung mengenalinya.

Hao Li menggelengkan kepalanya pelan, "jika penatua Jing berpikir aku bisa membawa alkemis itu ke Sekte Macan Hitam, maka penatua Jing hanya bisa kecewa. Kepribadiannya sangat aneh, dia tidak suka diganggu, dan bahkan hanya bisa bertemu denganku jika sedang membutuhkanku, selebihnya, aku sendiri tidak yakin apakah dia mengingatku jika tidak membutuhkanku..."

Tentu saja alkemis kelas 6 yang dibicarakannya hanya karakter fiksi yang dia ciptakan sendiri. Dia membutuhkan tungku pil untuk membuat pil dan menghasilkan banyak uang tentunya.

Mendengar perkataan Hao Li, penatua Jing pada akhirnya hanya bisa menghela napas pelan. Dia melupakan fakta bahwa alkemis biasanya memiliki kepribadian yang eksentrik, sulit untuk memahami mereka.

"Baiklah, kalau begitu aku akan langsung membawanya sekarang. Kau bisa menunggu di sini..."

Hao Li hanya menganggukkan kepalanya ringan. Melihat kepergian penatua Jing, Hao Li menghela napas lega, akhirnya dia mendapatkan tungku pil yang amat dia butuhkan sekarang. Adapun yang lainnya seperti tanaman herbal, dia berencana untuk mencarinya di dalam hutan.

Selang beberapa menit, penatua Jing membawa sebuah benda berukuran lumayan besar yang ditutupi oleh kain tua. Terlihat cukup berdebu, tapi tidak terlalu banyak, hanya lapisan kain saja yang tertutup debu, tidak dengan barang yang ditutupinya.

"Sebenarnya ini adalah tungku pil milik anakku. Dia awalnya ingin menjadi seorang alkemis, tapi karena selalu gagal di setiap penyulingan, dia akhirnya menyerah dan memilih untuk fokus pada pelatihan kultivasinya. Kini dia menjadi salah satu prajurit di Istana Kerajaan Naga Merah..." jelas penatua Jing kepada Hao Li.

Tingkat kesulitan menjadi seorang alkemis sangatlah tinggi, perbandingan keberhasilan menjadi seorang alkemis mencapai 100.000 berbanding 1, hanya satu orang yang beruntung menjadi seorang alkemis di antara 100.000 orang yang ada.

Itulah alasan mengapa alkemis sangat dihormati dan dicari di mana saja. Semua kultivator pada dasarnya membutuhkan asupan untuk meningkatkan kekuatan mereka, dan salah satunya adalah mengonsumsi pil, dan itu adalah cara yang paling umum selain mengonsumsi buah roh atau tanaman roh.

Setelah Hao Li menyingkapkan kainnya, sebuah tungku pil berwarna hitam gelap terpampang di depannya. Material yang digunakan untuk membuatnya saja terlihat bukan material mahal, beberapa goresan kecil terlihat di semua sisi tungku.

Terlihat biasa saja memang, tapi Hao Li senang. Setidaknya dia mempunyai tungku pil sekarang. Begitu dia mendapatkan banyak uang, dia bisa membeli tungku pil baru sebagai gantinya.

"Apakah ini cukup?" tanya penatua Jing khawatir. Bagaimana tidak? Tungku pil yang dia beli untuk anaknya beberapa tahun yang lalu kini akan dipakai oleh seorang alkemis kelas 6, tentu saja dia gugup bahkan saat membayangkannya.

Hao Li menganggukkan kepalanya santai, "ini cukup. Terimakasih banyak penatua Jing, aku akan membalas kebaikan ini di masa depan!"

"Tidak perlu, lagipula tungku pil ini tidak akan berguna di keluarga-ku. Tidak ad satupun diantara kerabatku yang menjadi seorang alkemis, mereka semua lebih memilih jalan kultivasi seperti orang lain."

"Tetap saja, aku akan terus merasa berhutang jika tidak membalas kebaikan ini."