Kekalahan Shi Hao

Ming Wu tertegun, dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Ratusan binatang buas tiba-tiba saja menundukkan kepala mereka di hadapan Hao Li, seolah Hao Li adalah penguasa mereka.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mungkin untuk membuat semua binatang buas di Hutan Kematian tunduk begitu saja?"

Meski masih terkejut dengan perubahan situasi yang tiba-tiba ini, Ming Fei langsung berkata pada ayahnya, "ayah, Shi Hao sekarang kehilangan tongkat sihirnya. Seharusnya mudah bagi kita untuk membunuhnya. Kita tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan yang Hao Li berikan pada kita!"

Ming Wu menyadari bahwa tongkat sihir yang sebelumnya digunakan oleh Shi Hao untuk mengalahkannya telah hancur tak berbentuk. Dia menganggukkan kepalanya menanggapi perkataan Ming Fei, dia langsung mengeluarkan serangan pamungkas nya, begitu juga dengan Ming Fei.

Kedua serangan yang Ming Wu dan Ming Fei keluarkan membuat gemuruh lantang di dalam Hutan Kematian. Sinar ledakan terlihat dari kejauhan, Penatua Zhang Yu yang baru saja datang melihat ledakan itu dari jarak beberapa mil jauhnya.

Meski begitu, dia masih terkena dampak dari serangan yang Ming Wu dan Ming Fei lemparkan. Kulitnya terasa terbakar dan dingin di waktu yang sama. Penatua Zhang Yu mengerutkan keningnya, "siapa yang sedang bertarung di dalam hutan? Haruskah orang itu adalah penyebab senua kekacauan di Kerajaan Naga Merah?"

Tanpa berniat untuk berdiam lebih lama, Penatua Zhang Yu segera mendekati lokasi ledakan.

Sedangkan di tempat ledakan itu terjadi, mayat Shi Hao sama sekali tidak terlihat. Pemandangan lahan kosong berasap dapat dilihat dari atas, semua pohon yang ada di sekitarnya telah terbakar hangus. Bahkan rumah kecil milik Ming Wu dan Ming Fei serta Hao Li, tak terselamatkan.

Untungnya semua binatang buas segera menjauh sebelum ledakan itu terjadi. Hao Li sendiri sama sekali tidak bergerak, lapisan energi berwarna putih cemerlang menyelimuti tubuhnya yang masih saja melayang.

Perlahan kedua matanya kembali terbuka, netra emasnya tidak lagi memancarkan sinar seperti sebelumnya. Seolah seluruh energi di dalam tubuhnya terkuras habis, dia terjatuh, lapisan energi juga seketika menghilang.

Melihat itu, Ming Wu dan Ming Fei langsung menghampiri Hao Li sambil memasang wajah khawatir. Bagaimanapun kemenangan mereka sekarang itu semua karena Hao Li, jika bukan karenanya, tidak hanya mereka melanggar janji kepada seseorang, mereka juga tak yakin apakah mampu untuk membunuh Shi Hao.

"Hao Li!" teriak Ming Fei.

"Sebaiknya kita bawa dulu ke tempat yang lumayan jauh dari sini. Aku khawatir beberapa orang akan segera datang kemari untuk menyelidiki mengapa ledakan terjadi, " usul Ming Wu kepada Ming Fei.

Ming Fei hanya menganggukkan kepalanya, Ming Wu langsung mengangkat tubuh Hao Li dan pergi dari lokasi.

Di sisi lain, Penatua Zhang Yu yang baru saja tiba melihat lingkaran besar di tengah-tengah hutan. Semua pohon yang seharusnya rindang dan lebat, semuanya tidak ada. Jejak ledakan masih bisa dia rasakan, meski begitu dia tidak tahu siapa yang membuat ledakan sebesar ini di Hutan Kematian.

"Aku ingin tahu siapa orang yang membuat ledakan tadi, melihat ledakan itu berhasil membuat lahan kosong di tengah-tengah Hutan Kematian. Seharusnya orang itu sangatlah kuat, dan aku juga menyimpulkan kalau ledakan tadi bukan karena orang yang sama seperti orang yang menciptakan kekacauan di Kerajaan Naga Merah. Aku sama sekali tidak bisa merasakan jejak sihir yang sama seperti yang aku dapatkan..."

Penatua Zhang Yu meneruskan penelusurannya, dia harus menemukan dalang dari kekacauan yang sedang terjadi di Kerajaan Naga Merah.

Sementara itu di dalam gua di wilayah barat Hutan Kematian, Ming Wu dan Ming Fei menempatkan tubuh Hao Li di atas permukaan baru yang cukup halus.

Kegelapan di dalam gua dengan mudah Ming Fei singkirkan begitu dia menerangi seluruh gua dengan percikan energi spiritualnya.

"Tampaknya Hao Li hampir kehilangan semua energi spiritualnya. Bagaimanapun, teknik yang dia lakukan seharusnya menguras banyak energi spiritualnya. Aku ingin tahu darimana dia mendapatkan teknik menakutkan seperti itu..." gumam Ming Wu keheranan.

Kerutan di dahinya menunjukkan betapa herannya dia atas pemandangan yang tadi dilihatnya. Menghapus jejak sihir dari senjata spiritual tingkat menengah sama sekali bukan hal yang mudah, hanya mereka yang berada di tahapan tertentu yang mampu menghapusnya.

Namun Hao Li di sisi lain mampu melenyapkan jejak sihir di semua binatang buas dengan mudahnya. Apa yang Hao Li sembunyikan darinya?

"Apa yang harus kita lakukan, ayah?" tanya Ming Fei.

"Dia hanya kehilangan sebagian besar energi spiritualnya, dia seharusnya baik-baik saja setelah beristirahat lebih lama. Kau jaga Hao Li di sini, aku akan pergi keluar dan mencari sesuatu untuk di makan..."

Mendengar perintah Ming Wu, Ming Fei hanya menganggukkan kepalanya patuh, "baiklah, aku akan menjaga Hao Li di sini."

***

Semua kekacauan yang Shi Hai ciptakan telah di perbaiki oleh orang-orang dari Sekte Macan Hitam. Penatua Wei dan Penatua Xi mengelola banyak orang di belakangnya dan memerintahkan mereka untuk menyelamatkan warga sipil yang masih hidup.

Hampir seperempat wilayah di Kerajaan Naga Merah telah sepenuhnya hancur dan hanya terdapat puing-puing bangunan yang tersisa. Tanah berubah menjadi hitam karena kebakaran yang terjadi sebelumnya, semua ternak warga sipil sama sekali tidak ada yang tersisa.

Penatua Wei yang melihat semua itu hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, "mengapa kejadian mengerikan ini mesti terjadi di Kerajaan Naga Merah?"

Sebagai seorang penatua yang telah hidup beberapa dekade lamanya, dia telah melihat berbagai macam kekacauan yang terjadi di Kerajaan Naga Merah. Biasanya, gelombang binatang buas adalah bencana paling serius di Kerajaan Naga Merah, meski begitu, hanya sedikit wilayah yang hancur karenanya.

Namun sekarang, puluhan kota terbakar dan tidak ada yang bisa Sekte Macan Hitam lakukan untuk menghentikannya. Yang bisa mereka lakukan hanyalah mengevakuasi warga sipil yang masih selamat.

Mendengar gumaman Penatua Wei, Penatua Xi berkata, "siapapun yang menyebabkan kekacauan ini, aku khawatir bahkan Patriark Sekte tidak akan bisa menghadapinya. Hanya dalam semalam, orang itu hampir membakar seperempat dari seluruh wilayah Kerajaan Naga Merah."

"Penatua, semua orang sudah dievakuasi. Apa yang harus kami lakukan selanjutnya?" seorang murid pelataran dalam mendatangi Penatua Xi dan bertanya.

"Kita akan menunggu bantuan dari kekuatan setempat. Mungkin mereka akan datang dalam waktu setengah jam lagi..."

Di dalam gua, Hao Li perlahan membuka kedua matanya. Setelah beristirahat seharian penuh, dia mulai bisa menggerakkan kembali tubuhnya. Kejadian semalam membuatnya benar-benar kehabisan energi spiritualnya, bahkan membuka kedua matanya saja begitu sulit.

Dia melihat Ming Fei yang sedang memakan hidangan bakar bersama kakeknya.

Melihat Hao Li yang kini tengah duduk, Ming Fei berseru senang, "Hao Li, akhirnya kau sudah sadar! Baiklah, sekarang lebih baik kau mengisi perutmu dulu. Aku tahu kau masih kelelahan karena melawan Shi Hao semalam..."

"Baiklah bi..."

Ming Wu di sisi lain hanya tersenyum melihat Hao Li yang sudah siuman. Untungnya tidak ada hal serius yang menimpa mereka, membuatnya menghela napas lega.

Setelah lima belas menit, Hao Li dan yang lainnya selesai menyantap hidangan bakar buatan Ming Wu. Ming Fei kembali duduk di sisi Hao Li dan tanpa peringatan langsung memukul kepalanya cukup keras.

Dia berkata dengan nada marah, "semalam, apa yang kau lakukan? Apa kau tidak tahu kau bisa kehilangan nyawamu jika melakukan itu?"

"Aduh... Bisakah bibi sedikit lembut kepadaku? Aku baru saja bangun dan bibi langsung memukul ku tepat di kepalaku. Tidak heran mengapa bibi masih sendiri sampai sekarang, aku yakin pria manapun enggan bersama dengan bibi."

"Kau... Beraninya kau mengatakan hal itu pada bibimu ini! Baiklah, aku akan melupakan menyiksamu karena kau masih sakit, daripada itu, sebaiknya kau tidak lagi melakukan hal yang sama seperti semalam. Shi Hao itu adalah orang yang sangat kuat, bahkan dengan gabungan kekuatan kakek dan bibimu ini, kami masih tidak bisa mengalahkannya seratus persen. Untungnya kau berhasil menghilangkan jejak sihir semua binatang buas di hutan ini semalam, bagaimana jika kau tidak berhasil melakukannya? Kau hanya akan menjadi sasaran empuk bagi Shi Hao!"

Omelan Ming Fei membuat kedua telinga Hao Li memerah. Tapi di sisi lain, dia merindukan omelan bibinya ketika berada di rumah. Setelah dia pindah ke Sekte Macan Hitam, tidak ada yang memarahinya begitu lugas.

Ming Wu yang sedari tadi diam mulai mengangkat suaranya, "apa yang dikatakan bibimu benar. Kau tidak bisa bertindak gegabah, lawan yang tidak bisa kami hadapi tentu saja tidak bisa kau hadapi juga. Sekalipun dengan kehadiranmu, kami bisa mengalahkan Shi Hao, itu terlalu beresiko bagimu untuk berhadapan dengannya."

Hao Li memasang wajah malas, dia menjawab, "baiklah, baiklah... Selain itu, bisakah kalian berterimakasih padaku? Aih, sudahlah, aku tidak mengharapkan itu dari kalian."

Ming Wu dan Ming Fei menggelengkan kepalanya pelan. Meski keduanya tidak mengucapkannya secara lisan, mereka akan terus mengingat bantuan yang diberikan Hao Li semalam. Jika saja Hao Li tidak menghapus jejak sihir semua binatang buas, yang mari bukanlah Shi Hao, tapi mereka.

Begitu Hao Li keluar dari gua, hari sudah mulai sore. Sinar matahari yang mulai menguning terlihat di ufuk barat, hendak tenggelam dan digantikan dengan sinar rembulan.

Dia mengingat kejadian semalam, dimana dia mengalirkan Kehendak Dewa untuk menghapus jejak sihir Shi Hao di semua binatang buas. Meski dia hanya menggunakan setitik Kehendak Dewa milik Naga Putih, semua kekuatan spiritualnya langsung terkuras habis dalam waktu kurang dari sepuluh napas.

"Aku tidak pernah mengira kalau Kehendak Dewa milik Naga Putih akan sangat luar biasa. Bagaimana jika aku berhasil mengeluarkan semua potensinya dan menggunakannya? Bukankah itu berarti semuanya akan berada di bawah kendali ku?" gumamnya membayangkan hal-hal menakjubkan di dalam kepalanya.

Namun sayangnya itu hanyalah khayalan, tidak mudah untuk menjadi sekuat Naga Putih dalam waktu singkat. Bisa saja dia harus menghabiskan ratusan atau bahkan ribuan tahun lamanya untuk menjadi sekuat Naga Putih Sembilan Cakar.