"Jadi … jadi dia akan melupakan semuanya?"
Mendengar pertanyaan itu, Sang Dokter yang sejak tadi selalu merasa ragu utnk menjelaskan kepada Putri Azaela terpaksa hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan perlahan. Apa pun yang terjadi, bagaimana pun buruknya kondisi yang sedang di alami oleh pasien yang sedang dia tangani saat ini, seorang Dokter harus berkata dengan sejujur-jujurnya.
Dokter Ernist tahu jika semua ini bukanlah hal yang mudah untuk di terima oleh Putri Azaela, yang memang sudah dia ketahui jika gadis itu adalah kekasih dari Erick. Salah satu pasiennya yang sedang menderita penyakit yang mematikan saat ini. Namun, bagaimana pun juga, tetap saja dia harus mengatakan yang sebenarnya keadaan Erick, kepada Jessie, sebagai satu-satunya wali yang di miliki oleh Erick saat ini.
"Jessie," lirih Daniel, yang saat ini telah duduk di sampingnya.