Tidak ada pembicaraan dari keduanya. Motor yang dikemudikan Ry terus melaju mengikis jarak menuju rumah.
Jeha dengan pikirannya dan Ry juga diam dengan pikirannya. Jeha menatap sekitar. Ia telah salat magrib berjamaah bersama Ry dan bu Sari tadi, tentunya dengan Ry sebagai imam.
Motor Ry berhenti ketika berada di lampu merah. Ry membuka helmnya dan memasang earphone. Jeha mengamati itu, mungkin Ry sedang ingin mendengarkan musik. Tapi ini sudah hampir sampai, entahlah.
Lampu berubah menjadi hijau. Ry kembali memacu motornya dan selang beberapa menit, mereka telah sampai di halte. Tidak perlu Jeha katakan, nyatanya Ry telah menurunkan Jeha di sana.
Jeha turun dari motor Ry. Ia sudah membuka mulut ingin berterima kasih pada Ry atas tumpangannya. Tapi tak Jeha sangka, lelaki itu malah mematikan mesin motor dan ikut turun.
Lah?
Jeha seketika bingung. Apa lagi saat Ry melepas kembali helmnya.
Diam sejenak. Hanya suara kendaraan di jalan raya yang menjadi suara latar mereka.