Benarkan firasat Jeha, baru sampai di kelas saja semua mata langsung tertuju pada dirinya.
Ya Tuhan, cepat sekali mereka tahu. Lihat saja, setelah menatap gawainya masing-masing kini mereka melihat ke arah Jeha.
"Bismillah aja dah." Jeha menyemangati dirinya sendiri.
Ia berjalan melewati siswi yang sejak tadi melihat ke arahnya. Jeha menundukkan pandangannya, ia bergegas duduk di kursinya begitu sampai.
Mereka terus menatap ke arah Jeha. Entah apa arti tatapan itu yang pasti secara tidak langsung mereka sedang mengancam Jeha dari pandangan mata mereka.
Seperti 'jangan ganggu dia!' atau 'pergi dari kehidupannya!'
Brak!
Jeha tersentak kala sebuah tangan dengan keras menggebrak meja. Di sana ada Selsa yang berdiri dengan tatapan siap menguliti Jeha.
Hua, tuh kan!
"Kenapa, Sa?" Tanya Jeha mencoba untuk terlihat tenang.