Ry menundukkan kepalanya, ia tak sempurna seperti yang mereka katakan. Ia hanya manusia biasa yang jika ada masalah pasti terpuruk.
"Maaf, Coach. Saya serius dengan latihan ini, saya akan lebih fokus lagi." Jawab Ry seraya menatap lelaki paruh baya yang bertubuh atletis di depannya.
Pastilah pelatihnya heran dengan performanya hari ini. Biasanya apa pun timnya, Ry selalu membawa tim itu menang.
"Saya pegang omongan kamu! Kalau masih seperti ini, silakan kamu keluar dari tim basket."
Pertandingan basket antar sekolah tinggal seminggu lagi, sebagai pelatih tentunya beliau memiliki beban tersendiri. Meski telah kondang sebagai pelatih nasional, tetap saja jika anak didiknya tak mempunyai semangat juang tim itu akan kewalahan saat menghadapi lawan.
"Saya serius, Coach."
"Baik, silahkan lanjutkan permainan!"
Sebelum pertandingan dilanjut, Edo menyempatkan diri untuk menghampiri Ry.
"Kenapa, Ry? Kepikiran soal yang tadi?"