"Je, sarapan dulu!"
Jeha menoleh ke arah Mira yang baru turun dari kamar. Jeha mengelap tangannya yang basah karena selesai mencuci piring.
"Kakak, tumben?"
Biasanya, Mira akan turun saat mama meneriakinya. Wajah Mira tampak segar dengan polesan wajah tipis.
"Hayo, Kakak mau ke mana?"
Mira tampak tersenyum, pipinya memerah karena malu. Jeha menyipitkan mata, berusaha mengintimidasi kakaknya.
"Mau ke rumah sakit, Je."
"Hem, Kakak enggak ada jadwal cek up loh hari ini."
Jeha menyenggol lengan kakaknya.
"Mau ketemu calon Kakak ipar aku ya, Kak." Jeha tertawa melihat ekspresi Mira.
"Apa sih, Je. Udah ah, Kakak mau sarapan. Ayo sini bareng, Kakak."
Mira duduk dan menepuk kursi di sampingnya agar Jeha duduk di sana. Jeha melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul enam lebih lima. Kalau ia makan nanti sampai di sekolah lumayan siang. Tapi jarang sekali ia bisa sarapan bersama Mira, jangankan sarapan makan malam saja hampir tidak pernah bersama.