Sesuai permintaan sang bunda, Ry pergi mencari kwetiau kesukaan bundanya. Tenang, bunda memang suka makanan itu dan sering mintaRy atau adiknya untuk membelikannya. Jadi bukan ngidam ya teman-teman. . agar sampai di taman dekat mall. Ia mencari gerobak penjual kwetiau yang biasa ia beli.
Nah itu dia, sekarang penjual kwetiau itu mangkal palin ujung. Padahal biasanya ada di tengah.
Ry segera mendekat dan memesankan kwetiaw, tentu saja ia, papa, dan adiknya juga ia belikan ya.
"Pak, kwetiaw dibungkus empat ya."
"Oke, Mas. Silakan duduk, dulu."
Ry mendudukkan bokongnya di salah satu kursi plastik. Ia memainkan ponsel agar tak jenuh saat menunggu pesanannya dibuat.
Larut karena bermain ponsel, Ry sampai tak sadar jika seseorang baru saja datang dan sekarang duduk tepat si sampingnya.
"Pak, seperti biasa ya." Kata orang itu.
"Nak, Ry?"
Merasa namanya dipanggil, Ry pun menoleh. Ia segera menyimpan ponselnya di saku ketika melihat siapa orang yang baru saja menyapanya.