Berjalan pelan. Mira melepas pegangan tangan Jeha pada pinggangnya. Ia kemudia berjalan agak di depan Jeha.
Jeha sudah menduga hal itu. Memang mana ada orang yang kesakitan dengan ekspresi lebay seperti Mira tadi. Kini giliran Jeha yang meraih tangan kakaknya, ia bergerak mendusel dan berusaha menyembunyikan wajahnya.
Mira hanya diam seraya terus berjalan. Mereka melewati ruang keluarga di mana para lelaki itu sedang menonton bola.
Mira tersenyum ke arah om Reno yang melihat ke arah mereka.
Jeha terus berdoa dalam hati agar mereka bisa sampai di kamar Mira dengan selamat tanpa kendala.
Tapi-
"Loh, Mir. Itu adiknya kenapa?" Mira berhenti berjalan. Tentu saja Jeha juga berhenti. Ia memalingkan wajahnya ke sembarang arah, asal tak melihat ke arah para lelaki itu.
"Ngantuk, ngantuk!" Jeha berbisik. Ia sedikit menggoyangkan lengan Mira agar wanita itu mengerti kode yang dia berikan.
"Oh, ini, Om. Adik saya udah ngantuk soalnya tadi belajar banyak banget." Ucap Mira.