SuckleMadu_230

Cerita ini bukan tentang keindahan masa remaja, bukan pula kebahagian seorang anak yang berada di tengah keluarga harmonis.

Jehani, hanya tak mau berharap pada keadaan. Bukan tak mau tetapi lebih pada tidak bisa. Faktanya, ia hidup hanya untuk kehidupan orang lain. 

Satu orang datang di kehidupan seorang Jehani, membuat gadis itu lupa akan kodratnya. Ia kembali terjatuh di jurang kenyataan. 

Sejak saat itu menjadi manusia yang selalu kuat dan tak ingin berharap adalah tujuannya.

Cerita ini hanya fiktif belaka

Jehani

Ujian semester satu tinggal dua hari lagi. Jeha berusaha semaksimal mungkin agar mendapat nilai yang bagus. Ia sering meminta Novi untuk mengajarinya. 


Seperti saat ini, Novi dan Jeha kompak puasa dan tidak ke kantin. Mereka berada di perpustakaan lantai dua yang seperti biasa sepi akan pengunjung. 


Novi tersenyum senang melihat bagaimana Jeha sudah mahir mengerjakan soal matematika. Sebenarnya Jeha ini tipe yang cepat bisa jika ia sedang fokus, pun penyampaian yang diberikan juga harus menggunakan metode khusus. 


Metodenya adalah menggunakan media gambar atau benda sebagai perumpamaan. Memang terdengar seperti anak kecil tapi ini memang salah satu metode dalam belajar. 


Jeha lupa, pokoknya dulu bu guru bimbingan konseling pernah menjelaskan mengenai metode belajar. Mereka ditugaskan untuk mengenali cara yang mereka gunakan. 


Sebelum Ujian, Sikap Manis Ry