Hera sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk saat ini. Sembari tangan kirinya memegang ponsel karena sedang bercengkerama dengan mama Morgan.
"Iya, Ma. Maaf ya, Mama."
Hera sungguh merasa tak enak. Selain itu Hera juga malu jika mama Morgan mengetahui kelakuannya dengan anaknya. Huh, ini semua karena Morgan. Orang itu tak bisa barang diam saja saat bersama dengannya.
Tadi saat sedang berasyik masuk pintu ruangannya diketuk dari luar. Hera yang saat itu sedang berada di bawah mencoba melepaskan diri dari kukungan Morgan. Tapi Morgan dengan santainya masih melanjutkan aktivitas senonohnya dengan Hera.
Hera bahkan harus menabok lengan Morgan terlebih dahulu agar si doi sadar. Saat sudah fokus pun, ia berkata suruh diam saja. Morgan memang seperti itu. Gila dan nekat. Untung orang itu tak nekat masuk ke ruangan Morgan.
Tapi dari suaranya, orang itu adalah mama Morgan. Hua, Hera malu.
"Iya, Ma. Sekali lagi Hera minta maaf."