WebNovelJehani48.95%

Harapan

'Ya, Rini selamat istirahat.'

Itu bunyi pesan dari pak Rezki untuk mengakhiri perbincangan digital mereka. Rini memeluk ponselnya dengan erat.

"Iya, Pak. Hari ini Rini istirahat dengan bahagia."

Rini berbicara dengan dirinya sendiri. Tak mungkin ia memberi balasan pada pak Rezki seperti itu. Ingat, Rini harus jaga image. Mumpung si doi yang terlebih dahulu mengkode, maka Rini harus bisa membuatnya terkesima dengan gaya pesannya. Ciyeh, gaya pesan.

Sebenarnya, Rini masih ingin bertukar pesan dengan pak Rezki. Tapi masa iya harus agresif terlebih dahulu. Tidak! Rini harus jaga image.

'Baik, Pak.' Akhirnya itulah jawaban yang Rini kirim untuk pak Rezki. Sekalian jual mahal lah. Kan, doi dulu yang membuka pintu hatinya. Doi, dulu yang mengkode Rini. Kalian pasti tak pernah menjumpai seorang tukang parkir jual malah dengan bos besar, kan.

"Hua! Astagfirullah! Mimpi apa aku semalam? Berbuat kebaikan apa, aku di masa lalu?"