Jeha mengangguk sekali lagi sebelum bus yang ditumpangi melaju.
Aini, tante cantik itu terus memperhatikan bagaimana Jeha naik sampai bus yang Jeha tumpangi melaju.
Jeha masih tidak mau melihat ke arah Ry. Jangankan melihat, Jeha saja tidak mau melirik.
Huh, bebas akhirnya bebas.
Drrt!
Ponsel Jeha berdering. Dari nomer yang tidak dikenal. Jeha tahu siapa karena yang baru saja meminta nomernya adalah tante Aini.
Tidak ada niatan untuk membalas, Jeha malah menyimpan ponsel itu ke dalam tas.
Biarlah pesan itu masuk, Jeha tak ingin membukanya dulu.
Jeha tak mau membuka luka lama. Lukanya belum kering, Jeha harus mengakui hal itu.
***
Hari pernikahan, Kemal dan Mira tinggal dua hari lagi.
Jeha sedang membuat janji temu dengan pemilik usaha souvenirnya langsung. Apa lagi kalau bukan soal pengambilan barang souvenir.
Jeha bersama dua sepupunya yang bertugas di seksi souvenir sedang dalam perjalanan menuju tempat pertemuan.