WebNovelJehani76.32%

Pembicaraan Serius

Hari sudah petang kala Jeha bangun dari tidurnya. Ia mengerjap untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela.

Jeha mengucek matanya seperti anak kecil. Ia meraih ponselnya yang ada di atas nakas.

"Astaga, jam lima."

Itu artinya Jeha tidur sangat lama. Hem, ini pasti karena tubuhnya yang kecapekan dan karena kasur empuk ini.

Ugh, benar benar empuk kasur ini. Rasanya sudah lama Jeha tidak tidur di atas kasur seempuk ini.

Ceklek!

Pintu dibuka dari luar. Muncul Mira yang datang dengan membawa nampan.

Jeha duduk dan bersandar di kepala ranjang.

"Sudah bangun Adek Jeha?" Mira mendayu memanggilnya. Tumben sekali memanggil Jeha dengan sebutan adik.

Jeha mengangguk, ia mengusap wajahnya menggunakan telapak tangan takut jika ada bekas iler.

"Nih, minum dulu."

Jeha menerima uluran tangan Mira yang memberinya segelas susu. Hem, susu coklat adalah kesukaan Jeha.

"Terima kasih, Kak Mira."

Mira mengangguk. Ia duduk di pinggiran ranjang menatap Jeha.