"Ini penawaran selanjutnya. Kamu bekerja sama Kakakmu sendiri, Mira. Rencananya Mira mau buka percetakan."
Jeha mengerjapkan matanya. Wah, hebat sekali kakaknya ini. Awal mula dari kegemaran sang kakak pada tulisan dan ilustrasi berakhir ia membuat bisnis percetakan.
"Wah, selamat ya, Kak."
Jeha maju dan memeluk kakaknya yang masih duduk. Ia mendusel manja ke kakaknya.
Kemal menggeleng pelan. Sedikit sedikit marahan, nanti balik baikan lagi. Terus marahan lagi.
Memang sangat klop dua bersaudara ini.
Kalau Kemal amati, di satu tempat saja mereka sudah banyak memunculkan ekspresi. Dari marah, sedih, terharu, sampai bahagia.
"Jadi kamu harus bantu Kakak ya, Je."
"Oke, siap." Jeha menggerakkan tangannya seolah memberi hormat.
"Mulai kapan, Kak bukanya?"
"Em, rencana Kakak sih minggu depan. Kebetulan ada saudara Kak Kemal yang bantu Kakak cari alat dan lokasi kiosnya."
Jeha mengangguk. Memang sangat beruntung kakaknya ini. Seluruh saudara Kemal sangat sayang pada Mira.