"Baik, Pak Jaya. Meeting hari ini sepertinya cukup. Terima kasih atas waktu dan kepercayaan Bapak pada kami."
Ry menyalami lelaki paruh baya yang dipanggil Jaya itu. Beliau adalah sosok yang sering berinvestasi di rumah sakit Ry.
"Terima kasih, Pak Ryshaka. Saya sangat senang menjadi bagian dari keluarga Citra Medika."
Dengan tersenyum, Jaya membalas uluran tangan Ry. Sering melakukan kerja sama membuat, Jaya sudah akrab dengan Ry.
Biasanya anak muda ini mengikuti sang papa saat meeting tapi kini Ry sendiri yang datang sebagai pemimpin rapat mewakili perusahaannya.
"Ehem, Nak Ry. Saya panggil Nak Ry saja ya, karena ini sudah selesai meeting kita."
Ry tersenyum.
"Silakan, Om. Saya juga panggil Om saja ya." Balas Ry.
Keduanya lalu tertawa.
"Nak Ry, kapan nih saya dapat undangan. Udah sampai mana ini persiapannya."
Ry tersenyum kecil, sepertinya Om Jaya tidak tahu. Hem, memang ia dan keluarga tidak memberitahu soal pembatalan pertunangan.