Ayah Terkutuk Muncul (1)

Sulit bagi Zhao Yan untuk membayangkan bahwa keluarga Zhao akan menyakiti seorang anak menggemaskan berusia lima tahun.

"Selama beberapa waktu ini, jangan kembali ke rumah keluarga Zhao." Zhao Yan memberi saran, "Apartemenku punya banyak kamar kosong. Kamu dan Chuchu bisa tinggal disana dulu."

Gu Manxi menyentuh wajah Chuchu, cahaya matanya redup, "Oke."

Gu Manxi berencana untuk kembali ke desa saat kaki Chuchu sudah pulih. Gu Manxi bekerja di rumah sakit di desa dengan pendapatan rendah. Dia bahkan hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan Gu Chu.

Desa kecil itu adalah tempat yang damai, tak ada intrik seperti di kota besar.

"Triinng triiinngg——"

Ponsel Gu Manxi berdering. Gu Manxi melirik ID penelepon dan mengangkat kepalanya, "Tang Chunxiu."

Zhao Yan membuat keputusan tegas, "Manxi, jangan bertengkar dengan ibu untuk saat ini. Keluarga Zhao sangat kuat di ibu kota. Jika kamu bertengkar dengan mereka, kau dan Chuchu mungkin tidak akan selamat."

Gu Manxi mengangguk dan mengangkat telepon. Di sisi lain telepon, suara cemas Tang Chunxiu terdengar, "Manxi, bagaimana keadaan Chuchu? Aih, semua salah ibu karena ceroboh dan tidak menaruh karpet di kamar. Ibu sudah menyuruh pelayan untuk membersihkan kamar dan menaruh karpet."

Sungguh ibu yang perhatian dan hangat.

Hanya saja Gu Manxi sudah tidak lagi mudah dibodohi. Selama masalah itu melibatkan Chuchu, Gu Manxi akan selalu waspada dengan siapapun. Nada bicara Gu Manxi terdengar sangat tenang dan dia berkata dengan lembut, "Ada beberapa pecahan kaca di kaki Chuchu, dan dokter mengatakan bahwa dia tidak bisa bergerak untuk saat ini. Aku berencana untuk membiarkan Chuchu tinggal di rumah sakit hari ini."

"Itu.. yah tidak apa-apa. Jaga anakmu baik-baik. Jangan terlalu lelah." Tang Chunxiu berkata dengan ramah, "Untuk masalah taman kanak-kanak yang akan menjadi sekolah Chuchu, aku akan membuat janji dengan kepala sekolah di lain waktu. Lalu kerabat kita yang mendengar bahwa kamu sudah kembali menyambut hal itu dengan antusias. Ibu akan membawamu untuk bertemu mereka besok."

Gu Manxi berkata dengan acuh tak acuh, "Mari kita bicarakan besok, aku akan mengurus Chuchu dulu."

Tang Chunxiu terus mengoceh dan mengatakan kekhawatirannya. Gu Manxi hanya mendengar secara seksama, tidak ada ekspresi berlebih yang tampak dari wajahnya. Terkadang dia membalas perkataan omong kosong ibunya dengan beberapa kata basa-basi

Setelah menutup telepon, senyum Tang Chunxiu menghilang.

Dia samar-samar merasa bahwa Gu Manxi tampaknya menyadari sesuatu. Tang Chunxiu tidak berani menunda lagi. Terburu-buru dia mengirim pesan kepada Presiden Li mengenai waktu dan tempat untuk bertemu besok.

Dia ingin agar pernikahan antara keluarga Li dan keluarga Zhao bisa dilaksanakan sesegera mungkin!

Sementara untuk Gu Chu, b*jingan berusia lima tahun ini, akan ada banyak peluang untuk menanganinya.

Sore itu, Zhao Manshi membawa mainan dan buah-buahan ke rumah sakit, mengambil inisiatif untuk meminta maaf kepada Gu Chu, "Chuchu, semua ini salah bibi. Bibi seharusnya menangkapmu saat itu."

Tubuh Gu Chu menegang seperti burung puyuh yang ketakutan, menyusut dalam pelukan ibunya dengan gemetar. Dia bergumam, "Terima kasih bibi, Chuchu tidak merasa sakit sama sekali, sungguh."

Zhao Manshi tidak menyadari "ketakutan" Gu Chu. Setelah berpura-pura menanyakan beberapa pertanyaan kepada Gu Chu dengan raut bersalah dan prihatin, dia pergi dengan dalih harus kembali ke sekolah.

Setelah Zhao Manshi pergi, Gu Chu menyembunyikan kepalanya sambil berbisik, "Ibu... Chuchu takut."

Gu Chu benar-benar mengagumi kemampuan aktingnya.

Di kehidupan sebelumnya, dia hanya peduli dengan menjadi hacker untuk menghasilkan uang. Dengan penampilan dan keterampilan aktingnya, jika dia masuk ke lingkaran dunia hiburan, dia mungkin akan menjadi ratu film, mendapatkan penghargaan, dan berada pada puncak karir.

Gu Manxi memeluk Chuchu, matanya berubah sendu, "Chuchu jangan takut. Ketika kaki Chuchu sembuh, ibu akan membawamu kembali ke desa."

–------------------------------------------------

Zhao Manshi tidak terlalu menyukai rumah sakit, meskipun rumah sakit ini bisa dibilang sebagai rumah sakit swasta terbaik di ibu kota. Dia berjalan keluar dari bangsal sambil mengeluarkan parfum dan menyemprotkan ke tangannya dengan ekspresi jijik yang kentara. 

Tadi aku menyentuh b*jingan kecil itu, sangat menjijikkan.

Saat dia menyemprotkan parfum, ekor matanya menangkap siluet seseorang dan seketika matanya berbinar. Dengan cepat dia merapikan penampilannya. Senyum muncul di wajahnya yang—sengaja ditampilkan—lembut dan cantik. Dia menyapa pria yang berjalan ke arahnya, "Presiden Song, sudah lama tidak bertemu."