Berpisah (2)

Aku tidak bisa membiarkan pamanku tidak memiliki istri, aku masih menginginkan warisan paman.

–--------------------------------------------

Di persimpangan jalan, pria berbaju hitam sepanjang jalan selalu mengikuti Zhao Yan dan Lin Xiaozhou ke mal.

Mengambil banyak foto dari berbagai sudut dan mempostingnya.

–--------------------------------------------

Rumah Keluarga Zhao

Dengan suara 'pak', Tang Chunxiu melemparkan puluhan foto di atas meja, dan Tang Chunxiu berkata kesal, "Lihat sendiri, Xiao Yan tidak pernah pulang selama beberapa tahun terakhir karena Lin Xiaozhou ini! Tidak heran dia selalu menolak semua gadis cantik yang aku aturkan dalam kencan buta dengannya. Dia tidak menyukai gadis cantik mana pun, ternyata dia terpesona oleh j*lang laki-laki!"

"Selama bertahun-tahun, pernahkah kamu melihat putramu memberikan senyumnya? Bahkan pada kita orang tuanya, dia tidak pernah menampilkan wajah yang baik, tetapi dia sangat patuh pada Lin Xiaozhou ini dan tersenyum!"

"Aku sudah memberitahumu beberapa kali sebelumnya, kamu selalu tidak percaya. Apakah kamu baru akan percaya ketika kamu menangkap mereka tidur bersama?"

Seiring kata-katanya, mata Tang Chunxiu berangsur-angsur memerah. Bagaimanapun, Zhao Yan adalah putra yang dia lahirkan. Dia masih memiliki naluri seorang ibu dan dia dapat merasakan saat anaknya itu menyukai seseorang.

Dia diam-diam mengirim seseorang untuk membuntutinya untuk waktu yang lama. Terungkap sudah bahwa ternyata yang disukai Zhao Yan sebenarnya adalah seorang pembawa acara game!

Di sofa kulit berwarna hitam, wajah Zhao Jing sudah sangat keruh. Suara Tang Chunxiu masih terus mengoceh, membuat Zhao Jing memukul meja melampiaskan kekesalannya.

"Jangan berisik!"

Tang Chunxiu melirik Zhao Jing dengan kemarahan di matanya.

Zhao Jing menundukkan wajahnya, "Tidak peduli apakah masalah ini benar atau tidak, Xiao Yan tidak membutuhkan orang seperti itu."

Keluarga Zhao-nya, tidak boleh hancur!

Tubuh Zhao Jing tidak sebaik dulu. Dia memiliki banyak kekasih muda di luar, tetapi entah kenapa, tidak ada dari mereka yang bisa hamil anaknya. Sekarang dia sudah tua, hanya ada satu pewaris di keluarga Zhao yaitu Zhao Yan.

Dia tidak akan pernah membiarkan Zhao Yan bermain-main sembarangan di luar!

Tang Chunxiu mengeluarkan sapu tangan dan berpura-pura menyeka sudut matanya. Emosi di matanya begitu rumit dan tidak dapat diprediksi, seolah-olah dia melihat pertunjukan spektakuler yang tidak berhubungan dengannya. Riak di matanya mengisyaratkan sikap yang ditutupinya, acuh tak acuh. 

–----------------------------------------------------

Seminggu kemudian, di bandara.

Gu Manxi berjongkok memeluk Gu Chu, dan berkata dengan lembut, "Chuchu, ibu dan paman akan pergi ke luar negeri selama beberapa hari untuk urusan bisnis. Selama waktu ini, kamu harus mendengarkan kak Xiaozhou. Kamu tidak diizinkan untuk berkeliaran sembarangan, paham?"

Gu Manxi memiliki kemampuan belajar yang sangat kuat. Dia secara bertahap menunjukkan kemampuannya di perusahaan Zhao Yan dan telah menangani beberapa proyek kecil dengan baik. Kali ini Zhao Yan pergi ke Amerika Serikat untuk membahas sebuah proyek dengan membawa adiknya Gu Manxi bersamanya, berharap itu bisa membuka wawasannya.

Gu Manxi baru berusia 23 tahun dan memiliki banyak waktu untuk berkembang.

Gu Manxi berencana untuk belajar banyak sesegera mungkin kepada kakaknya, dan kemudian pergi ke cabang terpencil untuk memimpin proyek. Gu Manxi tidak ingin tinggal di ibu kota untuk waktu yang lama, dia takut bertemu Song Chen. Bahkan lebih takut Song Chen akan menemukan keberadaan Chuchu dan mengambil Chuchu darinya.

"Chuchu paham, ibu harus segera kembali. Ingatlah untuk makan tepat waktu." Gu Chu memegang leher Gu Manxi, menahan kedua tangannya di sana dan menciumnya lagi.

Gu Chu menyukai ibunya yang sekarang. Dia memiliki ambisi dan secara perlahan berkembang menjadi wanita yang kuat. Tidak lagi si protagonis wanita yang menyedihkan dalam novel aslinya.

Zhao Yan memandang Lin Xiaozhou yang mengenakan kacamata hitam, dengan bibir tipisnya terangkat ringan, "Jika ada masalah, cari saja asisten Zhang."

Lin Xiaozhou meraih tangan Gu Chu, berpikir bahwa Zhao Yan tidak mempercayai kemampuannya dan memukul dadanya kemudian berjanji, "Jangan khawatir. Aku bukan anak kecil, aku pasti bisa menjaga keponakan kecilmu."

Zhao Yan berkata dalam hatinya, aku khawatir kamu tidak akan bisa menjaga dirimu sendiri.

Tidak tahu mengapa, Zhao Yan selalu merasa tidak nyaman ketika pergi ke Amerika Serikat untuk perjalanan bisnis ini.

Seakan-akan begitu dia pergi, akan ada beberapa tragedi suram yang terjadi. Perasaan semacam ini bagai ilusi, tidak dapat dipahami, tetapi sangat mengganggu perasaannya.