Hidup Itu Panggung Sandiwara, Semua Tergantung Akting (3)

Hembusan angin dingin bertiup. Menusuk tiap-tiap yang berjiwa.

Wajah penculik kurus tiba-tiba berubah, seolah memikirkan masa lalu yang sangat mengerikan. Ekspresi wajahnya tiba-tiba menjadi sangat mengerikan.

"Apa yang kamu bicarakan?" Pria kurus itu memaki.

Gu Chu meringkuk di sudut ruangan.

Matanya yang jernih dan tajam memancarkan sinar aneh.

Suara Gu Chu manis dan jernih di malam yang sunyi, "Aku tidak bohong. Benar-benar ada seorang wanita muda di luar sana tadi. Dia sangat cantik."

"Wajahnya penuh dengan darah."

"Dia bilang dia tersesat."

"Dia ingin pulang…"

Suara halus Gu Chu bergema di rumah kayu bobrok itu.

Penculik kurus itu gemetar, berteriak dengan marah, "Diam!" Tidak tahu apakah itu hanya ilusinya, tapi dia merasa suhu di sekitarnya tampak semakin dingin.

"Bos, ada apa?" ​​Di luar pintu, pria tinggi besar yang sedang berjaga malam itu menjulurkan kepalanya dan bertanya dengan rasa ingin tahu.