Hadiah

Zhao Yan mengangguk tanpa mengatakan apa-apa. Dia mengambil laptopnya. Lalu dia duduk di samping sofa, dan menyalakan laptopnya.

Sayangnya, Zhao Yan tidak pernah berani berbicara dengan Lin Xiaozhou. Dia menyadari bahwa sejak dia memasuki ruangan, Lin Xiaozhou terus menundukkan kepala dan tidak pernah menatapnya. Lin Xiaozhou telah meninggalkannya beberapa waktu lalu. Pertemuan ini membuat mereka merasa canggung. Hati Zhao Yan begitu dingin, dan segala macam spekulasi muncul di benaknya.

'Kenapa Lin Xiaozhou mengabaikanku? Apa dia masih marah? Haruskah aku mengambil inisiatif untuk meminta maaf padanya?'

Perasaan Zhao Yan bercampur aduk. Dia masih bingung harus berbuat apa.

Di sisi lain, Lin Xiaozhou yang duduk bersila di atas karpet, juga memiliki perasaan yang campur aduk dan berantakan. Dia tidak tahu bagaimana harus menghadapi situasi yang canggung ini.

'Kenapa pak tua Zhao tidak mengatakan sepatah kata pun kepadaku sejak dia memasuki ruangan?'