一弯月

Ibuku adalah seorang protagonis wanita yang manis dan naif.
Ibuku juga adalah kekasih kontrak sang presiden yang kabur dan menyembunyikan kehamilannya.
Dan aku, adalah seorang hacker imut berusia lima tahun.
------------------------------
Hacker jenius Gu Chu bertransmigrasi ke dalam novel.
Dia menjadi si kecil yang imut dan cantik berusia lima tahun. Ibunya adalah sang protagonis wanita dengan hidup menyedihkan, dan ayahnya adalah seorang presiden yang ‘buta’. Tak lupa, ada juga sekelompok kerabat dengan mata bagai harimau yang selalu mengawasi mangsanya, dan juga bibi yang pintar menyamar seperti orang yang polos dan baik. Berbagai macam orang jahat ada disana.
Gu Chu akhirnya menegakkan tubuh kecilnya dan membantu ibunya bertarung.
Anak kecil berusia lima tahun bisa memiliki pikiran sejahat apa?
Aku hanya ingin melindungi ibu, sambil mewarisi kekayaan dari ayah presidenku.
------------------------------
Hingga suatu hari,
Pria yang mengejarnya ke ujung bumi manapun dan ingin membunuhnya di kehidupannya yang sebelumnya muncul.
Melihat anak kecil dengan baju putri sedang menangis di depan matanya, pria itu terdiam beberapa saat.

Wave Literature

Aku, Putri Pemeran Utama yang (Harusnya) Tersiksa

waveliterature

Secara keseluruhan, komentar di internet adalah pujian. Pada saat yang sama, box office dari Angin Musim Semi Membawa Mimpi masih terus berkembang.

Song Chen merasa sangat puas. Terima kasih kepada Manxinya, perusahaan menghasilkan banyak uang dalam proyek film ini. Banyak investor menarik modal mereka karena Cao Yuezhi keluar dari kru. Saat ini, dia khawatir mereka stres hingga muntah darah.

Song Chen secara khusus mengadakan pesta perayaan di manor pribadi keluarga Song, dan mengundang semua kru untuk merayakannya.

Beberapa orang bahagia dan beberapa orang khawatir. Song Chen merasa senang, sedangkan Wang merasa khawatir.

Cao Yuezhi sangat marah sehingga dia tidak ingin makan sepanjang hari. Dia mengabaikan semua aktivitasnya dan merajuk di kamarnya. Dia bahkan tidak repot-repot membaca naskah Sejarah Yu Lu. Semakin dia berpikir, maka dia semakin marah. Dia merasa bahwa Tuhan tidak adil dalam mengatur nasibnya.

Kembali