Setelah mengantar Sherin sampai rumah, Larry tidak mengulur waktu. Dia mengambil ponsel yang disimpan di saku jas. Segera dia menghubungi Edzhar.
Edzhar masih menekuri laptop yang ada di depannya. Sejak tadi dia menyiapkan materi yang harus dijelaskan di pertemuan besok. Ponsel berdering dan tertera nama asisten istrinya di sana.
"Halo, Larry," sapa Ed ketika panggilan dari Larry diterima.
"Tuan, saya rasa Nona nggak baik-baik saja." Larry pun menceritakan jika atasannya mendakak minta diantarkan pulang. Wajah Sherin juga terlihat pucat. Larry yang cemas langsung melaporkan pada Edzhar. Itu sudah menjadi salah satu tugasnya.
"Terima kasih, Larry. Saya akan segera pulang sekarang." Seperti janji Ed pada Sherin, keluarga akan menjadi prioritasnya. Lagipula pekerjaan masih bisa dilanjutkan di rumah. Percuma saja jika Ed memaksakan diri di kantor. Yang ada bayangan Sherin akan terus mengganggu.