Acara Pernikahan

Dua minggu berlalu.

"Terima kasih karena selama ini, Bibi sudah sangat baik padaku," ucap Kora. Walau ia tak pernah melihat wajah wanita itu, tetapi ia sangat berterima kasih padanya. Entah apa yang akan terjadi, jika bukan wanita itu yang melayaninya.

"Nona tidak perlu berterima kasih, ini sudah menjadi tugas saya," sahutnya dari luar.

Kora diam sesaat. Dalam ungkapan terima kasihnya, sebenarnya dia juga sangat khawatir. Apa yang akan terjadi pada wanita itu jika dia keluar dari kurungan tersebut. Ia tak bisa membayangkan hukuman apa yang diberi oleh majikan wanita tersebut.

"Kalau begitu, saya pamit dulu ya—"

"Tunggu dulu, Bi. Kenapa Bibi terburu-buru?" tanya Kora. Meski sudah tidak ada infomarsi yang harus dia ketahui, tetapi untuk terakhir kalinya, Kora ingin wanita itu menemaninya.

"Ada acara Non, saya tidak bisa menemani Nona," ucapnya tergesa-gesa.

"Oh kalau begitu, baiklah, Bi."