Prang!
Nadir melempar vas ke kepala wanita yang menjaga istrinya, sampai kepala wanita tersebut berdarah.
"Maafkan saya, Tuan. Saya mohon, jangan hukum saya," ucap wanita itu seraya bersujud di depan Nadir.
Semua sudah tahu bagaimana sikap Nadir saat marah, dan keteledoran wanita itu sendiri yang membuat murka Nadir.
Wanita itu lengah, lalu membuat istri Nadir yang depresi melarikan diri.
Dan sekarang, mereka tidak tahu ke mana istrinya. Nadir pun sudah memerintahkan anak buahnya untuk mencari istrinya, tapi belum ada kabar sampai sekarang.
Nadir menatap jam tangannya, napasnya sesak karena emosi yang meluap. Dan wajah wanita yang membuat istrinya kabur itu semakin menaikkan tensi darahnya.
"Jangan hukum saya, Tuan," ucapnya lagi.
Nadir menatap anak buahnya, pria itu mengangguk, ia sudah paham maksud tuannya tanpa Nadir mengatakan satu kata pun.
"Tuan!" Wanita itu semakin histeris saat dia orang pria mulai mengangkat tubuhnya.