Ada dua hal yang sampai sekarang tidak menemukan kepastian. Pertama, keberadaan Nadir. Pria itu lenyap seperti ditelan bumi. Tak ada satu pun yang pernah melihat pria itu, dan terakhir kali, ia terlihat saat kabur dari kediamannya.
Dan yang kedua, keberadaan Anna. Tak ada yang tahu di mana wanita itu berada. Bahkan setelah menyusuri hutan, tak ditemukan jasad seorang wanita.
"Tuan," Rayyan masuk ke ruangan Malik, ia meletakkan dokumen.
Sesekali Rayyan menatap Malik, pria itu telah berubah. Ia kembali pada sosoknya yang dulu, dan sosok Malik yang sekarang lebih dingin, lebih arogan dan lebih pendiam.
Malik menarik dokumen itu, membacanya cepat, lalu membubuhi tanda tangannya. Ia menyerahkannya tanpa mengatakan sepatah kata.
Rayyan masih berdiri di depan meja Malik. "Untuk makan siang nanti, apa yang Tuan inginkan?" tanyanya.
Klek.