Pengguna Tehnik Energi

Dibunuh atau membunuh.

Hanya ada dua pilihan, Malik berada diantara hidup dan mati. Pria yang menjadi lawannya memiliki kekuatan yang setara dengan dirinya.

"Tidak ada manusia yang sempurna, sekuat apa pun diri seseorang, pasti memiliki kelemahan. Temukan kelemahan itu sebelum lawanmu menemukan kelemahanmu."

Nasihat yang pernah diucap oleh seseorang tiba-tiba terlintas dalam situasi genting.

Ck! Malik berdecak kesal. Menyadari bahwa kemampuan yang ia miliki adalah hasil didikan dari pria yang sangat ia benci.

Ya, benar, orang itu adalah Thunder.

Beberapa tahun yang lalu, saat usia Malik masih belasan.

"Apa yang kau lakukan Malik?!" Suara keras dan tegas itu berhasil membuat tubuh Malik meremang.

Malik kecil sontak menundukkan wajah, ia tahu kesalahan apa yang sudah dia buat dan konsekuensi apa yang akan ia hadapi.

"Maafkan aku, Bapak," ucapnya lirih.